"Terus besok pagi baru dijelaskan, 45 menit katanya (Ferdy Sambo) cuma nangis-nangis, seperti yang digambarkan Pak Mahfud MD (dalam RDP dengan Komisi III DPR RI) itu," kata Taufan.
"Ya dia (Sambo) bilang, 'Kenapa bukan saya yang bunuh'. Cuma begitu-begitu. Saya diceritain Anam baru besoknya (usai pertemuan Anam dan Sambo pada 11 Juli), karena malam itu saya nggak ngelihat ada yang serius. Jadi saat saya baca berita setelah saya main badminton, saya lihat, loh, saya panggil (Anam) besoknya," kata Taufan.
Mendengar cerita Anam itu, Taufan sudah menaruh curiga terhadap Ferdy Sambo.
"'Apa kemarin pembicaraannya?' Dia (Anam) ceritakanlah. 'Wah bahaya ini kamu. Bahaya, Nam'. Justru dari awal saya jadi curiga gara-gara itu. Dengan pikir sebaliknya," cerita Taufan.
Taufan lantas mengungkit saat dirinya menemui Sambo di Mako Brimob.
Saat itulah dia mengaku berang terhadap Sambo karena memanggil anak buahnya.
Ketika itu, mantan Kadiv Propam Polri itu dikatakan Taufan hanya minta maaf.
"Saya juga sudah tanya sama Sambo. 'Kamu apa-apaan kamu panggil si Anam?'. 'Minta maaf saya Pak, minta maaf saya Pak'," ujar Taufan menirukan perkataan Sambo.
Ia lalu menanyakan apakah Sambo memberikan uang kepada Anam pada pertemuan itu.
"'Kau kasih uang nggak sama dia?'. 'Nggak, Pak'," kata Taufan.