Find Us On Social Media :

Bongkar Tangisan Buaya Mantan Kadiv Propam di Depan Choirul Anam, Ketua Komnas HAM Akui Semprot Ferdy Sambo: Kau Jangan Kurang Ajar!

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ketiga kiri) bersama Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo (kedua kiri), Kapusdokkes Mabes Polri Irjen Asep Hendradiana (kedua kanan), Karopenmas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kanan), Komisioner Komnas HAM Choirul Anam (ketiga kanan) dan Komisoner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara (keempat kanan)

Gridhot.ID - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, mengaku sempat memarahi Ferdy Sambo.

Kemarahan Ketua Komnas HAM itu rupanya dipicu oleh satu hal yang dilakukan oleh eks Kadiv Propam Polri itu.

Taufan meluapkan amarahnya saat melakukan pemeriksaan terhadap Ferdy Sambo di Mako Brimob.

Diketahui, Komnas HAM telah melakukan pemeriksaan terhadap Ferdy Sambo pada 12 Agustus 2022 setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Dalam pemeriksaan itu, Ferdy Sambo secara terbuka mengakui sebagai dalang pembunuhan Brigadir J.

Mengutip Fotokita.id, adapun tim Komnas HAM yang mendatangi Mako Brimob adalah Ahmad Taufan Damanik sebagai ketua.

Kemudian ada dua komisioner yakni Choirul Anam dan Beka Ulung Hapsara, serta tiga orang staf.

"'Saya salah, saya khilaf. Emosi saya tidak bisa dikendalikan. Tidak sepantasnya saya, seorang jenderal, tidak mampu menjaga emosi. Jadi saya salah. Saya siap diberi hukuman yang setimpal'," kata Ferdy Sambo kepada tim pemeriksa Komnas HAM di Mako Brimob.

Ferdy Sambo diperiksa Komnas HAM selama sekitar satu jam.

Dalam kurun waktu itu, Ferdy Sambo terus mengutarakan kekhilafannya telah membunuh Brigadir J.

Ia sesekali menangis saat disinggung soal keputusannya mengorbankan ajudannya yang paling junior, Bharada E atau Richard Eliezer.

Baca Juga: Dicopot Kapolri dan Terancam Pidana, Ini Jejak AKBP Ridwan Soplanit saat Olah TKP di Rumah Dinas Ferdy Sambo, Kesalahannya Masuk dalam Klaster ke-5, Apa Itu?

"Dia nangis, (bilang) 'Saya salah, Pak. Saya akan berusaha memberikan kesaksian yang membuat Richard bisa bebas, atau kalau dihukum, (hukumannya) ringan," cerita Taufan menirukan ucapan Sambo.

Dalam pemeriksaan itu, Ketua Komnas HAM juga sempat murka kepada Ferdy Sambo.

Taufan mengaku murka lantaran Sambo pernah memanggil salah satu komisioner Komnas HAM, yaitu Choirul Anam pada Senin (11/7/2022).

Pertemuan Ferdy Sambo dan Anam itu terjadi sebelum kasus Brigadir J mencuat ke publik.

Melansir Tribunnews.com, Taufan menjelaskan, pada tanggal 11 Juli 2022 sekira pukul 12 siang, Anam yang ditugaskannya menjadi liaision officer (LO) terkait kerja sama Komnas HAM dengan Polri sempat meminta izin untuk bertemu Sambo.

Taufan pun memberikannya izin karena memang Anam yang bertugas untuk itu.

Taufan menjelaskan selama ini Anam adalah orang yang sangat disiplin dalam melaporkan pekerjaan kepadanya.

Hal tersebut, kata dia, termasuk dengan tugasnya sebagai LO Komnas HAM dalam kerja sama dengan Mabes Polri terkait pengawasan.

"Dia kan saya kasih tugas untuk itu, maka dia pergi. Saya bilang dia paling disiplin ini. Misalnya mau pergi atau setelah pulangnya," kata Taufan.

Taufan lalu menyebutkan, Anam mengungkap pertemuannya dengan Sambo sehari kemudian.

Baca Juga: Temui Langsung Ferdy Sambo, Inilah Profil Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM yang Ungkap Ada Pelaku Lain yang Tembak Brigadir J: Bukan Hanya Bharada E

"Terus besok pagi baru dijelaskan, 45 menit katanya (Ferdy Sambo) cuma nangis-nangis, seperti yang digambarkan Pak Mahfud MD (dalam RDP dengan Komisi III DPR RI) itu," kata Taufan.

"Ya dia (Sambo) bilang, 'Kenapa bukan saya yang bunuh'. Cuma begitu-begitu. Saya diceritain Anam baru besoknya (usai pertemuan Anam dan Sambo pada 11 Juli), karena malam itu saya nggak ngelihat ada yang serius. Jadi saat saya baca berita setelah saya main badminton, saya lihat, loh, saya panggil (Anam) besoknya," kata Taufan.

Mendengar cerita Anam itu, Taufan sudah menaruh curiga terhadap Ferdy Sambo.

"'Apa kemarin pembicaraannya?' Dia (Anam) ceritakanlah. 'Wah bahaya ini kamu. Bahaya, Nam'. Justru dari awal saya jadi curiga gara-gara itu. Dengan pikir sebaliknya," cerita Taufan.

Taufan lantas mengungkit saat dirinya menemui Sambo di Mako Brimob.

Saat itulah dia mengaku berang terhadap Sambo karena memanggil anak buahnya.

Ketika itu, mantan Kadiv Propam Polri itu dikatakan Taufan hanya minta maaf.

"Saya juga sudah tanya sama Sambo. 'Kamu apa-apaan kamu panggil si Anam?'. 'Minta maaf saya Pak, minta maaf saya Pak'," ujar Taufan menirukan perkataan Sambo.

Ia lalu menanyakan apakah Sambo memberikan uang kepada Anam pada pertemuan itu. 

"'Kau kasih uang nggak sama dia?'. 'Nggak, Pak'," kata Taufan.

Baca Juga: Minta Maaf ke Senior-senior Hingga Bintara Polri, Begini Isi Surat yang Ditulis Ferdy Sambo Sebelum Jalani Sidang Kode Etik, Susno Duadji: Padahal Bharada E Tamtama

"Itu direkam, lo, saya bilang. Kalau ada apa-apa suatu saat saya buka itu semua. 'Kau jangan kerjain Komnas HAM'. Marah saya sama dia," katanya.

Taufan menyebutkan, dia hanya mencecar Sambo soal pertemuan dengan Anam saat di Mako Brimob.

Dia meminta kesaksian yang diberikan Sambo itu tak berubah-ubah di hari kemudian.

"Saya cuma satu saya tanya, 'Apa yang kamu lakukan sama si Anam? Kau jangan kurang ajar sama Komnas HAM'. Dia minta-minta maaf. Saya tanya, 'Kamu kasih uang nggak sama Anam? Dia bilang, 'Nggak'.

"'Ya sudah kalau ada apa-apa nanti kau harus kasih kesaksian yang sama. Jangan nanti berubah. Saya gugat kau nanti kalau macam-macam'," cerita Taufan.

"Karena ini bagi saya dan Anam, kami nggak melanjut periode kedua. Ini pertaruhan nama baik kami. Kami bekerja 4 tahun lebih, jangan dicurangi begitu. Dibangun opini-opini kan," tandas Taufan.

Baca Juga: Diduga Turuti Perintah Bikin BAP Saksi di Kasus Brigadir J, Inilah Mantan Kapolres yang Baru 6 Bulan Jadi Anak Buah Ferdy Sambo, Sosoknya Dikenal Dekat dengan Ulama di Jember

(*)