Find Us On Social Media :

Tetap Tegang Ancaman Belum Hilang, Presiden Taiwan Sebut Pasukannya Lebih Kuat Gara-gara China: Kita Tenang Menanggapi Musuh

Presiden Tsai Ing-wen, pada Selasa (6/9/2022) mengatakan, keterampilan tempur militer Taiwan sekarang lebih matang dan lebih mampu bertarung.

Helikopter serang Apache, Pejuang Pertahanan Pribumi Ching-kuo, artileri, dan drone akan ditampilkan dalam latihan tersebut.

Angkatan bersenjata Taiwan diperlengkapi dengan baik tetapi dikerdilkan oleh China.

Tsai telah mengawasi program modernisasi dan menjadikan peningkatan belanja pertahanan sebagai prioritas.

Taiwan telah menetapkan pertahanan sebagai tema untuk hari nasionalnya yang jatuh pada 10 Oktober tahun ini, dengan slogan "Anda dan saya bergabung bersama untuk melindungi tanah dan membela negara", kata penyelenggara pada hari Selasa.

Tsai akan mengawasi parade militer hari itu dan memberikan pidato kunci.

Pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis mengatakan bahwa karena Republik Rakyat China tidak pernah memerintah pulau itu, mereka tidak memiliki hak untuk mengklaimnya atau memutuskan masa depannya, yang hanya dapat ditentukan oleh rakyat Taiwan.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 1 September 2022, diberitakan sebelumnya, jenderal Taiwan pada Rabu (31/8/2022) mengatakan, negaranya akan menggunakan hak membela diri dan melakukan serangan balik jika tentara dan kapal perang China memasuki ruang teritorialnya.

Baca Juga: Diduga Semakin Menderita, Rusia Disebut-sebut Sampai Harus Beli Senjata dari Kim Jong Un Demi Tetap Meratakan Ukraina, Putin Kewalahan?

Pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri itu hidup di bawah ancaman invasi oleh China, yang mengeklaimnya sebagai bagian dari wilayahnya san akan direbut suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu.

Ketegangan di Selat Taiwan melonjak ke level tertinggi dalam beberapa puluh tahun setelah China melakukan latihan militer terbesarnya sebagai tanggapan atas atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus

Selama seminggu setelah kunjungan Pelosi, China mengerahkan kapal perang, rudal, dan jet tempur ke perairan serta langit di sekitar Taiwan. Taipei mengecamnya sebagai persiapan untuk invasi.