Find Us On Social Media :

Tetap Tegang Ancaman Belum Hilang, Presiden Taiwan Sebut Pasukannya Lebih Kuat Gara-gara China: Kita Tenang Menanggapi Musuh

Presiden Tsai Ing-wen, pada Selasa (6/9/2022) mengatakan, keterampilan tempur militer Taiwan sekarang lebih matang dan lebih mampu bertarung.

Mayor Jenderal Lin Wen-huang saat ditanya bagaimana Taiwan akan merespons jika pesawat tempur dan kapal angkatan laut China memasuki wilayah udara dan perairannya, menjawab bahwa "semakin dekat serangan ke Taiwan, semakin kuat tindakan balasan kami".

"Kami akan menggunakan angkatan laut dan udara serta tembakan pantai untuk mengusir pasukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China) yang memasuki zona 24 mil laut atau 12 mil laut kami," kata Lin Wen-huang yang juga direktur operasi dan divisi perencanaan, dikutip dari AFP.

"Ketika pesawat dan kapal PLA berada di laut teritorial 12 mil laut dan ruang udara kami, kami akan bertindak mengikuti perintah operasional untuk menggunakan hak pertahanan diri guna melakukan serangan balik," lanjutnya dalam konferensi pers online.

Lin menambahkan, Taiwan akan menyerang balik ketika ia diminta mengomentari serangkaian penerbangan drone baru-baru ini dari China daratan ke pulau Kinmen dan Matsu di lepas pantai Taiwan.

Pada Selasa (30/8/2022), militer Taiwan melepaskan tembakan peringatan untuk kali pertama guna mengusir drone China yang terbang ke daerah terlarang di dekat Kinmen.

Pelanggaran wilayah oleh drone meningkat pada saat yang sama dengan latihan militer China awal bulan ini.

Baca Juga: Indra Kenz Disebut Terima Keuntungan 70 Persen dari Kerugian Pelaku Trading, Kuasa Hukum Bongkar Hal Mencengangkan Ini di Persidangan: Tidak Ada Bukti dan Fakta

Militer Taiwan akan menentukan "apakah bakal menyerang target dan menggunakan hak pertahanan diri untuk melakukan serangan balik", jika drone tidak pergi setelah peringatan, ujar Lin.

Namun, tidak diketahui siapa yang menerbangkan drone dari daratan China tersebut.

Kinmen terletak hanya beberapa kilometer dari lepas pantai China, yang berarti seorang warga sipil juga dapat menerbangkan drone komersial sejauh itu.

Namun, China juga meningkatkan yang disebut taktik zona abu-abu melawan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penggunaan drone.

"Zona Abu-abu" adalah istilah analis militer untuk menggambarkan tindakan agresif sebuah negara yang tidak melakukan perang terbuka dan menggunakan warga sipil.

China turut menambah jumlah pelanggaran zona pertahanan udara atau ADIZ Taiwan, yang jauh lebih besar dari wilayah udaranya dan tumpang tindih dengan bagian dari ADIZ China bahkan mencakup beberapa daratan.

(*)