Find Us On Social Media :

Rusia yang Malang, Kartu Memori dari Drone Pengintai Miliknya Jatuh ke Tangan Ukraina: Berisi Informasi Penting

Ilustrasi drone Rusia

GridHot.ID - Ada laporan yang mengatakan bahwa pasukan Ukraina mendapatkan kartu memori dari drone Rusia yang berisi informasi penting.

Rusia diduga menggunakan drone itu untuk melakukan tur instalasi militer mereka di wilayah Mykolaiv, Ukraina selatan.

Dilansir dari Eurasian Times, segmen dari rekaman drone yang diperoleh Ukraina telah dibagikan di media sosial.

Video tersebut menggambarkan sebuah drone melayang di atas area yang tampaknya merupakan instalasi militer Rusia, yang mencakup beberapa kendaraan lapis baja dan banyak struktur yang menyerupai gudang.

Lambang "Z" putih besar yang terpampang dengan berani di sisi peralatan militer membuatnya mudah dikenali bahwa itu milik tentara Moskow.

Huruf "Z" mewakili "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina.

Pada 19 Agustus, Divisi Komunikasi Strategis Angkatan Bersenjata Ukraina juga mengkonfirmasi berita tersebut di Telegram.

Posisi perangkat keras militer dan bahkan beberapa wajah tentara dapat dilihat dalam rekaman, di samping posisi pertahanan Angkatan Bersenjata Rusia.

"Terima kasih, Anda telah membuka penyamaran Anda sekali lagi," komentar militer Ukraina pada rekaman yang dirilis.

Drone pengintai yang ditangkap dilengkapi dengan kamera berteknologi tinggi yang menangkap gambar berkualitas tinggi dan dapat dioperasikan dari jarak jauh oleh tentara di lapangan.

Karena drone sering digunakan untuk memantau wilayah musuh dan memeriksa target militer potensial dari atas, diperkirakan bahwa tentara Rusia yang mengoperasikan drone telah mengenal peralatan tersebut.

Baca Juga: Lebih dari 1000 Tank Rusia Dihancurkan, Medan Perang di Ukraina Menjadi Kuburan Kendaraan Lapis Baja

Situasi di wilayah Mykolaiv

Mykolaiv telah berkembang menjadi kota garnasium yang berfungsi ebagai garis pertahanan di sekitar Odesa dan landasan peluncuran untuk menyerang Kherson, 60 kilometer ke arah tenggara.

Wilayah Mykolaiv, tempat video itu direkam, mendapat serangan intensif dari tentara Rusia selama seminggu terakhir ketika Moskow mencoba memperluas pijakannya di selatan Ukraina.

Oleksiy Senkevych, walikota Mykolaiv, mengatakan bahwa gelombang penembakan menghantam kota itu pada Kamis malam, menyebabkan setidaknya satu kematian yang didokumentasikan dan banyak cedera.

Menurut pemerintah daerah di Mykolaiv, pelabuhan sungai kota itu diserang oleh rudal S-300 Rusia.

Tiga serangan rudal juga merusak Universitas Laut Hitam Petro Mohyla.

Beberapa waktu lalu, Ukraina telah menegaskan bahwa pemboman Rusia telah merusak beberapa fasilitas infrastruktur, termasuk motel, kompleks olahraga, sekolah, dan pompa bensin.

Kerusakan juga terjadi pada bangunan tempat tinggal.

Pasukan Rusia menghancurkan dua universitas terkemuka Mykolaiv pada bulan Juli.

Moskow meluncurkan sepuluh rudal di Universitas Pembuatan Kapal Nasional Laksamana Makarov dan Universitas Nasional Sukhomlynskyi Mykolaiv.

Untuk diketahui, Rusia bergantung pada persenjataan Soviet yang usang dan tidak terawat karena kehilangan perangkat militer modern.

Sebaliknya, Ukraina mendapat manfaat dari bantuan militer dari negara-negara anggota NATO.

Baca Juga: 'Coba Buktikan!', AS Tuduh Pasukan Vladimir Putin Pasok Senjata dari Iran dan Korea Utara, Duta Besar Rusia Naik Pitam Sebut Mereka Sebar Informasi Salah

Bantuan tersebut juga termasuk drone dari negara sahabat.

Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya telah menyediakan ratusan drone, termasuk drone Switchblade 600 “kamikaze” dalam jumlah yang tidak ditentukan dengan hulu ledak penusuk tank.

Mereka dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan tertinggi 70 mph dan menggunakan kecerdasan buatan untuk melacak target.

Mereka memiliki jangkauan operasi terbatas dan ketinggian maksimum sekitar 40 menit.

Sementara itu, Kyiv bergerak ke arah yang benar dengan menggunakan drone.

Pasukan Ukraina menggunakan quadcopter yang menjatuhkan granat dengan benar untuk menghancurkan tank Rusia yang mahal, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh EurAsian Times.

Meski begitu, peristiwa terbaru kembali menyoroti kesalahan yang terus dilakukan tentara Rusia, memberi pasukan Ukraina kesempatan untuk merencanakan serangan balik yang sukses. (*)