Find Us On Social Media :

Bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi, Vladimir Putin Ungkap Ingin Segera Akhiri Perang Secepatnya, Ukraina Tolak Mentah-mentah Proses Negosiasi

Sosok presiden rusia vladimir putin dan PM India Narendra Modi.

Moskow mengatakan "operasi militer khusus" diperlukan untuk mencegah Ukraina digunakan sebagai platform untuk agresi Barat, dan untuk membela penutur bahasa Rusia.

Kyiv dan sekutu Baratnya menolak argumen ini sebagai dalih tak berdasar untuk perang agresi gaya kekaisaran, dan telah mendesak Rusia untuk mundur tanpa syarat.

Pada 6 September, Kyiv melancarkan serangan balasan yang mengejutkan pasukan Rusia. Serangan kilat mengakibatkan pasukan Ukraina merebut kembali sekitar 8.000 km persegi wilayah di wilayah Kharkiv.

Putin telah membuat komentar serupa kepada pemimpin China Xi Jinping pada hari Kamis, mengatakan dia memahami kekhawatiran Beijing tentang konflik tersebut.

Rusia berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan China dan India saat Moskow menghadapi isolasi dan sanksi berat dari Barat atas invasinya ke Ukraina.

Kedua negara telah meningkatkan pembelian energi Rusia, berdagang dengan harga diskon di pasar dunia karena negara-negara Barat membeli lebih sedikit, dan berbicara tentang membangun hubungan ekonomi yang lebih erat.

“Perdagangan kami berkembang, berkat tambahan pasokan pupuk Rusia ke pasar India, yang telah tumbuh lebih dari delapan kali lipat. Saya berharap ini akan sangat membantu sektor pertanian India,” kata Putin kepada Modi.

(*)