Find Us On Social Media :

KKB Papua Kini Morat-marit, Sebby Sambom Bantah Klaim Komnas HAM Temui Panglima OPM hingga Sindir Kelompok Demianus Magai Yogi: Itu Binaan TNI/Polri

Jubir OPM/ KKB Papua, Sebby Sambom

GridHot.ID - Panglima Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua disebut-sebut menemui Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Komnas HAM menyebut KKB Papua ingin adanya perdamaian.

Namun, pengakuan Komnas HAM itu dibantah langsung oleh jubir KKB Papua, Sebby Sambom.

Melansir Surya.co.id, diberitakan sebelumnya, dialog damai antara Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua dengan Pemerintah Indonesia, disebut-sebut akan segera terwujud.

Bahkan Komnas HAM menyebut pihak OPM bersedia untuk berdamai.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, jalan terbaik menghentikan kebrutalan KKB Papua adalah berdialog untuk mencapai perdamaian.

"Komnas HAM melihat jalan terbaik bagi penyelesaian kekerasan konflik yang ada di Papua adalah dialog damai," ujar Taufan saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Komnas HAM: Jalan Terbaik Hentikan Kekerasan di Papua adalah Dialog Damai'.

Ide dialog damai itu, kata Taufan, mulai dijajaki Komnas HAM sejak tahun 2021.

Awalnya gagasan ini ditolak, baik dari Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB), Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Beberapa kali Komnas HAM menjajaki ide perdamaian ke Papua, berakhir dengan penolakan, bahkan sampai ada aksi demonstrasi.

Baca Juga: Nyanyi Yel-yel Kebanggaan, KKB Papua Kibarkan Bendera Bintang Kejora Usai Merasa di Atas Angin Kuasai Gedung Sekolah di Maybrat, Jubir OPM Sebby Sambom Sampaikan 3 Fakta

Namun, beberapa waktu belakangan, kata Taufan, semua pihak baik dari OPM maupun pemerintah Indonesia bersedia duduk bersama dengan Komnas HAM untuk menciptakan perdamaian.

"Kami juga sudah bicara dengan pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menkopolhukam, dan sudah mendapat dukungan penuh dari pemerintah, dari Panglima TNI dan Kapolri (untuk dialog damai)," papar dia.

"Semua pihak bersetuju dialog damai itulah jalan keluar yang paling bermartabat, paling memenuhi rasa kemanusiaan kita," sambung Taufan.

Taufan mengatakan, berkaca dari pengalaman perdamaian Aceh, jalan damai di Papua sudah semestinya terwujud.

"Aceh dan kita menjadi contoh dunia dengan satu cerita kesuksesan melakukan dialog damai, siapa bilang kita enggak bisa?

Bangsa ini bangsa besar karena itu pasti berjiwa besar menyelesaikan masalah (kekerasan di Papua) ini," tutur Taufan.

Mengutip tribun-papua.com, klaim Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Ahmad Taufan Damanik, soal pertemuannya langsung dengan Panglima OPM di pedalaman, dibantah pihak kombatan.

Juru Bicara Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan Komnas HAM tidak pernah menemui Panglima OPM.

Melainkan, yang ditemui adalah kelompok binaan TNI/Polri.

Sebby menyebut, pimpinan kombatan yang ditemui Ahmad Taufan Damanik itu adalah kelompok Demianus Magai Yogi.

"Kami di Komando Nasional TPNPB tidak mengakui kelompok Demianus Magai Yogi dan mereka itu kelompok binaan TNI/Polri di Paniai," kata Sebby saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (Senin (19/9/2022).

Baca Juga: 10 Pekerja Lari Ketakutan hingga Bersembunyi di Hutan, KKB Papua Menggila Bakar Alat Berat dan Lepaskan Tembakan, Kelompok Ngalum Kupel Pimpinan Nason B Mimin Disebut Dalangnya

Karena itu, Sebby menilai pengakuan dari Taufan Damanik adalah untuk pencitraan saja.

"Itu tidak benar dan pernyataan Ketua Komnas HAM RI Taufan Damanik ini hanya sebatas mengangkat citra Presiden RI Joko Widodo," imbuh dia.

Sebby bahkan mengirimkan sebuah foto kelpomok Demianus Magai yang akrab bersama Kasat Intel Polries Nabire.

"Peletakan batu pertama untuk bangun rumah Demianus Magai (bahkan) dihadiri oleh Kapolres dan Dandrem Panian, maka kami TPNPB di Komando Nasional tidak akui orang-orang yang makan dua piring seperti Demianus Magai Yogi dan kelompoknya," ucap dia.

Pengakuan Ketua Komnas HAM

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik sebelumnya mengatakan, dirinya sempat bertemu dengan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dalam pertemuan yang berlangsung di Papua beberapa waktu lalu itu, Panglima OPM itu mengharapkan terjadinya perdamaian tanpa kekerasan di Papua.

Harapan Panglima OPM tersebut, kata Taufan, agar Komnas HAM bisa menjadi fasilitator dialog damai antara OPM dan pemerintah Indonesia.

"Mereka berharap Komnas HAM dapat membantu memfasilitasi dialog damai ini, jadi kalau ada orang yang bilang mereka (OPM) tidak setuju (untuk berdamai), tidak benar! Saya bertemu langsung," kata Taufan, saat dikonfirmasi, Jumat (9/9/2022).

Namun, Taufan tidak menyebutkan siapa panglima OPM yang dimaksud.

"Tidak perlu disebutlah sekarang ini, yang penting semua pihak sudah berkehendak untuk menyelesaikan masalah Papua dengan jalan dialog damai," sambung dia.

Baca Juga: Daftar Kejahatannya Tambah Panjang, Lamek Taplo Komandan KKB Papua yang Kuasai Pegunungan Bintang Kini Jadi Incaran Utama Aparat, Sempat Serang Gereja Sebelum Bakar Alat Berat di Lokasi Proyek

Taufan juga menceritakan, perjuangan Komnas HAM agar dialog damai ini bisa tercipta. Tim dari Komnas HAM, kata dia, langsung turun ke Papua dengan segala risiko nyawa di daerah yang sedang berkonflik.

"Saya sudah turun ke hutan, di sana penuh risiko, bagaimana kalau saya ditembak? Disandera? Saya alami itu semua," ucap Taufan.

Semua hal itu dia ceritakan bukan untuk pamer prestasi, Taufan mengatakan, upaya Komnas HAM terjun langsung ke lapangan sebagai upaya mewujudkan perdamaian di Papua.

Taufan menegaskan, jalan damai di Papua adalah satu-satunya jalan terbaik untuk mengatasi konflik kekerasan berkepanjangan di bumi timur Indonesia itu.

"Apa mau kita setiap hari mencatat orang mati, orang menjadi korban kekerasan?" kata dia.

Taufan optimis, pemerintah Indonesia bersama OPM mampu menyelesaikan konflik Papua dengan cara yang damai.

Karena menurut dia, Indonesia sudah memiliki pengalaman melakukan perdamaian saat terjadi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di provinsi Aceh.

"(Dialog damai) pernah dilakukan di Aceh dan kita menjadi contoh dunia dengan satu cerita kesuksesan melakukan dialog damai di Aceh itu. Siapa bilang kita enggak bisa? Bangsa ini bangsa besar karena itu pasti dia berjiwa besar menyelesaikan masalah ini," pungkas Taufan. (*)