Find Us On Social Media :

Viral Video Kapolri Listyo Sigit Dilewati Joko Widodo Meski Bersebelahan dengan Andika Perkasa, Kepala Sekretariat Presiden Buka Suara, Ternyata Ini yang Terjadi

Video mengenai Presiden Joko Widodo, Kapolri Listyo Sigit, dan Panglima TNI Andika Perkasa, belakangan ini menjadi sorotan.

GridHot.ID - Video mengenai Presiden Joko Widodo, Kapolri Listyo Sigit, dan Panglima TNI Andika Perkasa, belakangan ini menjadi sorotan.

Pasalnya, terlihat Jokowi lebih memilih menyalami Panglima TNI Andika Perkasa.

Peristiwa tersebut berlangsung saat peringatan HUT ke-77 TNI di halaman Istana Merdeka, Rabu (5/10/2022) lalu.

Melansir Kompas.com, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menanggapi peristiwa tersebut.

Menurut Heru, tidak ada penyebab khusus presiden tidak bersalaman dengan Kapolri usai upacara. Sebab, Presiden Jokowi disebut telah bersalaman dengan semua tamu undangan yang berada di mimbar utama sebelum upacara berlangsung.

"Enggak ada masalah. Kan di mimbar utama sebelum upacara semua sudah disalamin dan kan yang di vidio itu Pak Presiden menyapa Pak Kapolri (berbicara)," kata Heru saat dikonfirmasi, Rabu (6/10/2022). Diketahui, institusi Polri belakangan ini disorot setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Tak hanya Sambo, sejumlah perwira juga diduga terlibat dalam skenario untuk menutupi peristiwa asli kematian Brigadir J.

Ditambah lagi, baru-baru ini, kinerja Polri kembali jadi sorotan usai tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Lebih dari 100 nyawa menghilang usai aparat kepolisian yang berjaga di stadion menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

Dilansir dari tribun-timur.com, beredar video yang perlihatkan Presiden Jokowi Widodo ( Jokowi) tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Seskogab Pakistan Pernah Ditakhlukkannya, Dansesko Diyah Yudanardi Rupanya Bukan Sosok Biasa, Ini Profilnya yang Kini Bantu Panglima TNI Andika Perkasa Wujudkan War Collage Indonesia

Sementara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mendapat perlakuan berbeda ddari Presiden Jokowi.

Jenderal Andika Perkasa dan Jokowi salaman di samping Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Istana Negara.

Hal tersebut terjadisaat peringatan HUT ke-77 TNI yang digelar di halaman Istana Merdeka Jakarta, Rabu 5 Oktober 2022 kemarin.

Dalam video terlihat ketika Jokowi yang didampingi Wapres Maruf Amin mendatangi Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, tiga Kepala Staf dan Listyo Sigit Prabowo.

Jokowi awalnya menyalami Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Hanya saja, setelah itu Jokowi tak menyalami Kapolri yang berada di sebelah Andika.

Alih-alih menyalami Jenderal Sigit, Jokowi langsung bergerak menyalami KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dan istri.

Selanjutnya Jokowi menyalami KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dan KSAL Laksamana Yudo Margono.

Presiden Jokowi, kemudian mengangkat kedua tangannya, menyapa ke arah warga.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberi penjelasan soal cuplikan video Jokowi yang tidak menyalami Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Heru pun menilai tidak ada persoalan dari kejadian tersebut.

Baca Juga: Anggota DPR Tak Keberatan Jika Ada Perpanjangan Masa Jabatan, Panglima TNI Andika Perkasa Ngaku Siap Laksanakan Apapun Perintah Presiden RI

"Enggak ada masalah," kata Heru kepada wartawan soal kejadian tersebut, Kamis (6/10/2022)

Menurut Heru, sebelum upacara Jokowi juga sudah menyalami semuanya.

"Kan di mimbar utama sebelum upacara semua sudah disalami, dan kan yang di video itu Pak Presiden menyapa Pak Kapolri," kata dia.

Jokowi Pesan Jangan Ada yang Ditutupi, Polri Jelaskan Kenapa Belum Ada Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun langsung ke lokasi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga mengunjungi korban tragedi Kanjuruhan di rumah sakit.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Presiden Jokowi ingin tahu akar masalahnya hingga terjadi kerusuhan.

Presiden Jokowi juga menegaskan agar tidak ada yang ditutup-tutupi dalam pengungkapan tragedi Kanjuruhan.

Menurutnya pihak yang bersalah akan dikenai sanksi bahkan bisa sampai pidana.

Sementara itu, masyarakat Malang Raya termasuk Aremania juga menantikan adanya penetapan tersangka oleh Polri.

Polri pun menjawab mengapa hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Pengamat Pastikan Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika Perkasa Seharusnya Datang dari TNI AL, Singgung Janji Presiden Jokowi Sampai Kemungkinan Perang China Taiwan

Jokowi Ingin Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas, Tidak Ada yang Ditutup-tutupi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa lebih dari 100 orang tersebut diusut tuntas.

Oleh karena itu pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menginvestigasi tragedi tersebut.

“Ya, kenapa dibentuk tim pencari fakta independen karena ingin kita usut tuntas,” kata Presiden Jokowi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, (5/10/2022).

Presiden Jokowi menegaskan tidak ada yang ditutup-tutupi dalam pengungkapan tragedi tersebut.

Menurutnya pihak yang bersalah akan dikenai sanksi bahkan bisa sampai pidana.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi yang salah juga diberikan sanksi, kalau masuk pidana juga sama,” katanya.

Presdien Jokowi mengaku telah berbincang dengan sejumlah korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar.

Ia ingin mengetahui situasi yang terjadi pada malam nahas tersebut.

Tujuannya agar diketahui akar permasalahan sehingga kejadian serupa tidak terulang.

“Saya benar-benar ingin tahu akar masalah penyebab tragedi ini sehingga kedepan kita bisa mendapatkan sebuah solusi terbaik dan kita tahu sudah dibentuk tim pencari fakta independen yang diketuai oleh pak Menkopolhukam,” pungkas Presiden Jokowi.(*)