Gridhot.ID - Tragedi Kanjuruhan kini menjadi sorotan dunia.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, dilaporkan 125 nyawa suporte melayang akibat tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang.
Insiden terjadi usai laga Persebaya vs Arema FC usai.
Kerusuhan tak bisa dielakkan usai polisi menembakkan gas air mata ke area tribun penonton.
Akibat banyaknya nyawa yang hilang, polisi kini melakukan penyelidikan mendalam.
Beberapa nama bahkan sudah disebutkan menjadi tersangka dalam kasus ini.
Tak hanya pihak kepolisian, kini TGIPF juga melakukan penyelidikan mandiri.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengantongi sejumlah barang bukti dan informasi penting dari Aremania, fans tim sepak bola Arema.
Anggota TGIPF Akmal Marhali mengaku telah bertemu dengan beberapa korban serta saksi mata tragedi Kanjuruhan.
Dari pertemuan tersebut, Akmal mengantongi barang bukti dan mendapatkan keterangan dari kesaksian mereka.
“Saat bertemu dengan para saksi dan korban, berbagai alat bukti penting kami dapatkan,” ujar Akmal dalam keterangan tertulis, Senin (10/10/2022).
Hanya saja, Akmal tak merinci barang bukti apa yang didapatkan dari pertemuannya dengan para korban dan saksi tragedi Kanjuruhan.
Ia hanya memastikan bahwa barang bukti tersebut akan memperkuat analisis TGIPF dalam menyusun laporan pengusutan tragedi Kanjuruhan.
“Ini nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kami sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kami ungkap secara menyeluruh dan independen," ujar Akmal Marhali yang juga pengamat sepak bola dari Save Our Soccer ini.
Saat menemui beberapa korban, Akmal menemui Aremania yang mengalami luka pada mata yang mulai dari menghitam hingga memerah.
Terdapat pula Aremania yang hingga kini masih merasakan sesak nafas efek dari gas air mata pada saat meletusnya tragedi Kanjuruhan.
Akmal mengatakan, rawat kontrol para korban harus juga menjadi perhatian semua pihak.
“Termasuk efek trauma dan psikologis para korban, baik yang mengalami luka berat, sedang maupun yang luka ringan,” jelas dia.
Sebelum menemui para korban dan saksi, Akmal bersama anggota TGIPF lainnya Anton Sanjoyo, telah menemui Tim Gabungan Aremania di Kota Malang.
Mereka turut memberikan kesaksian kepada TGIPF dengan keterangan dari berbagai sudut pandang Aremania yang duduk di sejumlah tribune penonton.
Beberapa hari belakangan ini, TGIPF telah turun di Jawa Timur.
Selain bertemu korban dan sakti mata, TGIPF sudah bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari unsur kepolisian, Brimob, panitia pelaksana, steward, security officer dan juga unsur-unsur TNI.
TGIPF juga sempat melihat lokasi terjadinya tragedi di stadion Kanjuruhan. Khususnya beberapa pintu yang paling banyak menelan korban.
Lalu juga melihat berbagai rekaman CCTV, temuan selongsong gas air mata yang ditemukan di lapangan yang nantinya akan jadikan sebagai barang bukti dan diolah oleh tim.
(*)