Find Us On Social Media :

Teriak Takbir Lihat 1 Mayat Keluarga di Kalideres Saat Bulan Mei, Polisi Bongkar Hal Tak Lazim yang Dilakukan Korban ke Pegawai Koperasi: Almarhum Menghubungi

Kolase Foto Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dan TKP Kalideres. Lari ketakutan sambil ucap Takbir, Kagetnya pegawai koperasi lihat jasad Reni Margaretha sejak Mei 2022.

"Ini yang kami sesalkan, seharusnya kita semua sebagai warga masyarakat tidak boleh permisif, kejadian seperti ini agar dilaporkan saja," tegas Hengki.

Dalam kasus ini, terdapat empat korban yang ditemukan tewas membusuk pada 10 November 2022.

Keempatnya yaitu Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya K Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian Febbyana (42), dan ipar Budyanto Gunawan (69).

Jasad Rudyanto Gunawan dan istrinya K Margaretha Gunawan ditemukan di dua kamar berbeda.

Sedangkan Dian ditemukan tewas di lantai, dan korban Budyanto Gunawan ditemukan di sofa.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada satu korban yang diduga sudah tewas sejak Mei 2022.

Hal itu diketahui saat penyidik memeriksa tiga orang saksi yang merupakan mediator jual beli rumah.

"Dia mengajak rekannya, sama-sama mediator penjualan rumah. Nah saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal di rumah tersebut, atas nama almarhum Budiyanto ini menghubungi ke para saksi ini untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Hengki, Budiyanto sangat aktif menghubungi mediator jual beli rumah.

Namun, Hengki menyebut ada yang tidak lazim ketika Budiyanto hendak menjual rumah tersebut.

"Ada hal yang sangat tidak lazim di sini. Pada saat ditemui mediator ini, (Budiyanto) langsung menyerahkan sertifikat asli," ungkap Hengki.

Baca Juga: Insiden Keluarga Tewas di Kalideres Mulai Temui Titik Terang, Polisi Sebut Belatung Jadi Petunjuk Baru, Direskrimum Polda Metro Jaya: Ini Kasus yang Rumit

"Karena waktu sempat putus asa tidak ketemu pembelinya siapa yang ingin seharga Rp 1,2 miliar akhirnya dikembalikan sertifikat itu kepada almarhum Budiyanto ini. Tetap ditolak, suruh pegang lagi," tambahnya.

Di dalam rumah tersebut, para saksi sudah mencium bau busuk. Namun, Budiyanto berkilah hanya bau got.

"Kemudian ditanyakan ibu Reni ada di mana, "sedang tidur di dalam'," tutur Hengki.

Setelahnya, seorang saksi pegawai koperadi simpan pinjam menyalakan flash ke arah kamar Reni Margaretha. Saksi itu terkejut hingga lari ke rumah.

"Pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash HP-nya. Begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar. Ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," kata Hengki.(*)