Find Us On Social Media :

Dihantam 70 Rudal Rusia, Ukraina Kini Hidup dengan Pasokan Air dan Listrik yang Sangat Kurang, Zelensky Mencak-mencak Minta PBB 'Ngomel' ke Putin

Ilustrasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Ukraina sedang menunggu reaksi yang sangat tegas dari PBB terhadap serangan udara itu.

Dewan tidak mungkin mengambil tindakan apapun dalam menanggapi banding karena Rusia adalah anggota dengan hak veto.

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin jelas sengaja menyerang saat musim dingin untuk menimbulkan penderitaan yang luar biasa pada rakyat Ukraina.

"Presiden Rusia akan mencoba membekukan Ukraina agar tunduk," tambahnya.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menyebut tampilnya Zelensky melalui video sebagai pelanggaran.

Dia lantas menolak apa yang disebutnya ancaman dan ultimatum sembrono oleh Ukraina dan pendukungnya di Barat.

Nebenzya pun mengatakan kerusakan infrastruktur Ukraina disebabkan oleh rudal yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina yang jatuh ke daerah sipil setelah ditembakkan ke rudal Rusia.

Dia meminta Barat untuk berhenti memberikan rudal pertahanan udara kepada Kyiv.

Ibu kota Kyiv adalah salah satu target utama dari serangan rudal.

"Hari ini kami mendapat tiga serangan di gedung apartemen bertingkat tinggi. Sayangnya 10 orang tewas," kata Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrsky. Ledakan bergema di seluruh Kyiv saat rudal Rusia ditembakkan dan roket pertahanan udara Ukraina juga ditembakkan dalam upaya untuk mencegatnya.

Semua wilayah Kyiv, tempat tinggal lebih dari 3 juta orang, kehilangan listrik dan air mengalir, kata gubernur Kyiv.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sosok Dubber Anime Legendaris Ini Meninggal Dunia, Tetap Sibuk Jadi Ayah Shin-chan Hingga Isi Suara di One Piece Sembari Berjuang Melawan Kanker

Sebagian besar wilayah Ukraina mengalami masalah serupa dan beberapa daerah menerapkan pemadaman darurat untuk membantu menghemat energi dan melakukan perbaikan.

(*)