Find Us On Social Media :

Sebut Suami Putri Candrawathi yang Pasang CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga, ART Ferdy Sambo Bikin Hakim di Persidangan Heran: Pangkat Tinggi Kok Masang?

Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan terkait perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

GridHot.ID - Asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo, Diryanto alias Kodir, dihadirkan dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan terkait perkara dugaan pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022)

Dilansir dari Kompas.com, dalam keterangannya, Kodir mengatakan bahwa Ferdy Sambo merupakan orang yang memasang CCTV di Kompleks Polri Duren Tiga.

"Dulu yang masang Pak FS (Ferdy Sambo) untuk kebutuhan kompleks," ujar Kodir dalam persidangan.

Mendengar keterangan Kodir, anggota majelis hakim kasus obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan perkara dugaan pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Jtampak heran.

"Ah yang benar?" timpal hakim.

"Betul Pak," jawab Kodir.

"Kok yang masang dia? Dia pangkat tinggi kok yang masang? Nyuruh orang kali," tanya hakim sambil tersenyum.

"Iya pak," jawab ART Sambo itu.

Menurut pengakuan Kodir, CCTV itu dipasang oleh Ferdy Sambo pada tahun 2017.

Kodir kemudian menegaskan bahwa pembelian CCTV itu bukan hasil patungan dengan warga.

"Bukannya punya warga? Patungan?" cecar hakim.

"Pak FS yang beli," tegas Kodir.

Baca Juga: Ferdy Sambo Ketar-ketir? Suami Putri Candrawathi Rupanya Bisa Dijerat Pidana Gegara Bikin Rekening Atas Nama Ajudan, Kuasa Hukum Buka Suara

Keterangan Kodir berbeda dengan kesaksian Ketua RT Kompleks Polri, Seno Sukarto yang menyatakan bahwa CCTV di Kompleks Polri telah terpasang sejak 2016.

Menurut Seno, CCTV di Kompleks Polri Duren tiga itu merupakan milik warga dari hasil pendaan secara swadaya.

Ketua RT Sebut DVR CCTV Diganti Tanpa Izinnya

Melansir Kompas TV, Seno Sukarta selaku Ketua RT di Komplek Polri Duren Tiga, mengungkapkan penggantian DVR CCTV di lingkungan perumahannya dilakukan anggota polisi atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Namun demikian, kata dia, penggantian DVR CCTV itu dilakukan tanpa seizin darinya selaku Ketua RT di wilayah tersebut.

Padahal, Seno mengatakan, kamera CCTV beserta DVR merupakan milik warga setempat yang dibeli dari uang swadaya.

Demikian hal itu disampaikan Seno Sukarta melalui keterangan tertulisnya saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Kamis (24/11/2022).

Adapun Seno menyampaikan kesaksiannya itu melalui keterangan tertulis yang dibacakan dalam sidang kasus obstruction of justice atau perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu dilakukan karena Seno berhalangan hadir secara langsung ke pengadilan karena dalam kondisi sakit.

"Dapat saya jelaskan penggantian DVR CCTV dilakukan tanpa seizin dari saya selaku Ketua RT," kata Seno yang bersaksi untuk terdakwa mantan Karopaminal Hendra Kurniawan.

Lebih lanjut, Seno mengaku baru mengetahui DVR CCTV di komplek rumahnya diganti setelah melihat pemberitaan di media atau tiga hari setelah peristiwa pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Gaji Ferdy Sambo Rp35 Juta, Pengacara Keluarga Brigadir J Sebut Suami Putri Candrawathi Bisa Habiskan Uang Sampai Rp600 Juta Sebulan: Dicatat dalam Buku Hitam

"Saya baru tahu mengenai penggantian DVR CCTV dj Kompleks Polri Duren Tiga pada tanggal 11 Juli 2022," ucap Seno Sukarta.

Seno menambahkan petugas keamanan atau sekuriti perumahan yang berjaga saat itu juga tidak melaporkan kepadanya bahwa DVR CCTV sudah diganti pada 9 Juli 2022.

Baru setelah mengetahui terjadi penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo, Seno memanggil satpam yang bertugas pada 8 Juli bernama Marzuki dan satpam yang bertugas 9 Juli 2022 bernama Jafar.

Kepada Seno, Jafar menjelaskan bahwa peristiwa penggantian DVR CCTV oleh anggota polisi itu dilakukan pada 12 Juli 2022 pukul 07.30 WIB.

"Pada tanggal 9 Juli 2022 ada sekitar 3 sampai 5 orang yang datang mengaku sebagai anggota polisi ke pos pengamanan (tempat DVR CCTV dipasang)," tutur Seno.

Namun, mereka yang datang mengganti DVR CCTV itu tidak memperkenalkan identitas nama dan di mana mereka bertugas sebagai anggota Polri.

"Kelima orang itu nyelonong ganti DVR CCTV yang lama dengan yang baru," ujar Seno. (*)