Find Us On Social Media :

Sebelum Depresi dan Jadi ODGJ, Bu Eny Ternyata Pernah Kirim Surat ke Tetangga Minta Bantuan Ini: Assalamu'alaikum Ibu Haji

Kisah ibu Eny dan anaknya, Tiko, yang tinggal di rumah mewah terbengkalai viral di media sosial

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Terungkap Eny Sukaesih (58) ibunda Tiko yang depresi di rumah mewah terbengkalai sempat mengirim surat ke tetangga sebelum jadi ODGJ.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunJateng, 6 Januari 2022, isi surat warga Cakung, Jakarta Timur itu kini terungkap yang ternyata meminta bantuan.

Fadly (45), tetangga mengatakan surat itu dititipkan kepada anaknya, Pulung Mustika Abima alias Tiko (23) beberapa tahun lalu, ketika mereka mulai menjual barang-barang dan perabotan di rumahnya.

"Jadi gini, Tiko bawa surat dari ibunya. Nulis noted. 'Assalamu'alaikum Ibu haji. Ini saya butuh beras. Saya mau jual pot,'. Terus ya sudah dibantu," ujar Fadly saat diwawancarai, Kamis (5/1/2023).

"Jadi Tiko bawa pot ke rumah, bawa gorden di rumah dijual. Barang-barang dari rumahnya."

"Saat itu mungkin Tiko masih SMP," sambungnya.

Namun, kata Fadly, Eny hanya meminta bantuan kepada tetangga tertentu yang dianggap dekat dengan keluarganya.

Salah satunya adalah orangtua Fadly yang dulu menjadi bagian dari pengurus lingkungan.

"Enggak ke semua warga, hanya kami-kami saja yang memang dianggap dekat. Ya kebetulan kan bapak saya dulu ketua pengurus masjid, disegani dan diorangin juga lah. Jadi dia ke sini," kata Fadly.

Baca Juga: Jangan Terlalu Sering Memanfaatkan Jin Khodam, Pahami Cara Terbaik untuk Memberikan Komunikasi dan Perintah

Sebagai informasi, rumah mewah di kawasan Cakung, Jakarta Timur belakangan menjadi perbincangan hangat beberapa waktu belakangan.

Pasalnya, rumah tersebut dibiarkan terbengkalai hingga temboknya ditumbuhi pohon dan semak belukar.

Belakangan diketahui bahwa rumah tersebut masih dihuni oleh dua orang, yakni Ibu Eny dan seorang anaknya yang bernama Tiko.

Di rumah tersebut, Tiko merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi seorang diri selama 12 tahun.

Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.

Pemerintah daerah pun akhirnya turun tangan membantu dua penghuni rumah terbengkalai itu.

Ibu Eny yang diduga depresi dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara rumah mewah yang terbengkalai dibersihkan oleh petugas gabungan dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 5 Januari 2022, kader RW 002 Kelurahan Jatinegara, Ani juga menceritakan keseharian Eny Sukaesi (58), penghuni rumah mewah yang terbengkalai di Cakung, Jakarta Timur.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Menyebutnya Jadi Saksi Ibadah, Simak Penjelasan Soal Hukum Berpindah-pindah Tempat Sujud Ketika Shalat

Ani mengatakan Eny biasa memakai baju kantoran saat keluar rumah.

"Dia selalu bawa tas. Bajunya selalu rapi kayak orang kantoran, dan pakai sepatu tinggi," kata Ani di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1/2023).

Menurutnya, pakaian ini tidak hanya digunakan saat Eny berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti nasi dan sayuran sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Duren Sawit.

Eny juga menggunakan setelah itu saat membeli obat nyamuk bakar dan mengambil air dari rumah tetangga.

Terkait kebiasaan ini, Ani mengatakan ada kemungkinan karena Eny masih terbawa situasi ketika masih bekerja.

"Kebawa waktu masih kerja. Tas tenteng dibawa-bawa, kadang isinya batu, kayu, botol. Kadang suka nyari kayu buat tungku, terus dimasukin ke dalam tas," tutur Ani.

Nama Eny Sukaesi (58) dan Pulung Mustika Abima (23) atau Tiko tengah menjadi perbincangan belakangan ini.

Mereka adalah penghuni rumah mewah yang terbengkalai di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Diketahui bahwa Tiko merawat sang ibu, yakni Eny, yang diduga mengalami depresi seorang diri selama 12 tahun.

Kehidupan Eny dan Tiko yang tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air selama puluhan tahun pun kini menjadi sorotan sejumlah pihak.

(*)