Find Us On Social Media :

Kandungan Alkalinnya Menetralkan Asam Lambung yang Naik, Intip Menu Makanan Berbuka Puasa yang Cocok Disantap Penderita Maag

Mashed Potato Siram Brokoli, Menu buka puasa yang cocok untuk penderita maag

GridHot.ID - Bulan puasa akan tiba sebentar lagi.

Diketahui, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1444 H akan jatuh pada Kamis 23 Maret 2023 mendatang.

Meski demikian, Kementerian Agama RI baru akan menentukan 1 Ramadan 1444 H di Indonesia pada sidang isbat nantinya.

Melansir Tribunbatam.id, menjelang Ramadhan 2023, umat muslim dunia akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Ibadah sembari mendapatkan pahala menjadi hal yang ditunggu setiap muslim.

Namun bagi penderita maag, perlu tips agar dapat menahan diri untuk tidak makan dan minum selama lebih dari 12 jam.

Karena penderita maag rentan mengalami asam lambung naik.

Saat asam lambung naik, perut akan terasa perih dan sangat menyiksa.

Penyebab asam lambung naik saat puasa bisa karena perubahan keseimbangan kadar asam di perut.

Dalam kondisi perut kosong dan tidak ada asupan yang dicerna, asam lambung bisa naik.

Makanan saat dicerna dalam perut dapat menyerap asam.

Baca Juga: Kaya Akan Kandungan Provitamin A, Olahan Buah Sirsak Terbukti Ampuh Atasi Maag Kambuh saat Puasa, Berikut Ini Cara Raciknya

Saat tidak ada yang dicerna, asam lambung bisa menumpuk, memicu sakit perut, atau asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Dilansir dari tribunpontianak.co.id, menjalankan ibadah puasa tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Anda yang punya sakit maag atau penyakit asam lambung.

Anda mungkin berpikir bahwa lambung yang kosong karena puasa akan memicu sakit maag kambuh.

Nyatanya, puasa justru dapat membantu meringankan gejala sakit maag secara bertahap.

Menurut Proceedings of the National Academy of Sciences, puasa dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh terhadap sejumlah penyakit, termasuk obesitas, stres, dan infeksi.

Sistem kekebalan tubuh yang meningkat ini akan membuat kadar insulin ikut naik.

Tanpa disadari, hal ini justru bermanfaat untuk membuat tubuh semakin sehat saat puasa.

Pada dasarnya, menu buka puasa untuk penderita maag cenderung sama seperti hari-hari biasanya.

Penderita maag dianjurkan untuk menghindari makanan yang dapat merangsang asam lambung seperti makanan asam, pedas, keras, terlalu panas atau dingin.

Menu buka puasa untuk penderita maag sebaiknya memiliki tekstur lunak agar mudah dicerna dan tidak memberatkan kerja lambung.

Contohnya makanan yang direbus, dikukus, dipanggang, dan ditumis.

Baca Juga: Jangan Panik Maag Kambuh Saat Puasa, Perhatikan Posisi Tidur Agar Lambung Tidak Semakin Tersiksa

Jika selama ini Anda bingung menyediakan menu buka puasa untuk orang maag, dilansir dari hellosehat berikut ini adalah jawabannya.

1. Kurma

Anda tentu sudah mengenal buah kurma.

Ya, buah yang banyak muncul saat puasa ini nyatanya memiliki segudang manfaat, termasuk bagi penderita maag.

Kurma merupakan salah satu buah yang disarankan sebagai menu buka puasa untuk penderita maag.

Kurma mengandung 11,8 gram serat yang baik untuk melancarkan sistem pencernaan Anda.

Tidak hanya itu, makan kurma saat puasa juga dapat membantu mengendalikan keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

Ini artinya, organ lambung Anda pun akan terlindungi dari kadar keasaman berlebih yang dapat meningkatkan gejala asam lambung.

Dengan mengonsumsi tiga butir kurma saat sahur dan tiga butir kurma saat berbuka puasa, gejala sakit maag yang dirasakan akan berkurang secara perlahan.

2. Kentang tumbuk (mashed potato)

Kentang merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk penderita maag.

Baca Juga: Bisa Bantu Lindungi Sel Mulkosa di Kerongkongan, Rempah Satu Ini Terbukti Bisa Redakan Maag Kambuh saat Puasa, Ini Penjelasan Lengkapnya

Ini karena kentang mengandung alkalin yang dapat membantu menetralkan asam lambung sehingga mencegah sakit maag kambuh.

Cara pengolahan kentang yang tepat untuk penderita maag adalah dengan direbus atau dikukus.

Namun, kalau Anda bosan dengan hidangan kentang rebus, coba kreasikan menjadi kentang tumbuk atau mashed potato yang lebih menggugah selera.

Tidak hanya mengurangi gejala asam lambung, konsumsi kentang tumbuk juga dapat mendongkrak energi Anda saat berbuka puasa.

Agar kebutuhan vitamin dan mineralnya tetap terjaga, lengkapi menu kentang tumbuk Anda dengan asupan sayuran seperti brokoli.

Brokoli merupakan sumber kalium dan vitamin C yang baik untuk melindungi lambung dari infeksi.

3. Sayur bayam bening

Tidak semua jenis sayuran bisa dikonsumsi oleh penderita maag.

Sebab, beberapa sayuran mengandung gas yang justru dapat memicu asam lambung naik, misalnya sawi, kol, lobak, nangka muda, dan sayuran mentah.

Bayam adalah salah satu jenis sayuran yang aman untuk penderita maag karena tidak mengandung gas.

Terlebih, bayam mengandung serat yang baik untuk melancarkan sistem pencernaan.

Baca Juga: Gejalanya Sering Diabaikan, Ini Ciri-ciri Maag Parah yang Perlu Diwaspadai Saat Puasa

Ketika sistem pencernaan lancar, ini artinya asam lambung akan lebih mudah untuk dikendalikan dan terhindar dari refluks asam lambung.

Selain itu, bayam juga mengandung mineral penting yang bermanfaat untuk kesehatan lambung, yaitu selenium dan zinc.

Selenium diketahui dapat membantu melindungi kerongkongan, sementara zinc dapat menghambat sekresi asam lambung sehingga gejala asam lambung bisa dicegah.

Maka itu, sajikan sayur bayam bening sebagai menu buka puasa untuk penderita maag.

Agar cita rasanya semakin lezat, tambahkan irisan wortel dan jagung ke dalam sayur bayam bening buatan Anda.

Dengan demikian, rutinitas berbuka puasa menjadi nyaman tanpa gangguan asam lambung.

4. Nasi tim

Ingat, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan dengan tekstur lunak dan lembut.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal ini bertujuan agar lambung dapat lebih mudah mencerna makanan sehingga tidak terlalu memforsir kerja sistem pencernaan.

Nah, Anda bisa menyajikan nasi tim sebagai menu buka puasa untuk penderita maag.

Lengkapi dengan sajian tahu atau tempe bacem untuk memenuhi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan tubuh setelah seharian berpuasa.

Baca Juga: Kaya Akan Kandungan Nutrisi dan Vitamin, Daun Jambu Biji Sering Dimanfaatkan Sebagai Obat Maag, Begini Cara Meraciknya

Sakit maag atau dispepsia adalah gejala penyakit berupa rasa nyeri dan panas pada lambung yang terjadi akibat sejumlah kondisi.

Di antaranya luka terbuka pada lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.

Sakit maag merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia.

Menurut data dari beberapa pusat endoskopi di Indonesia, ada sekitar 7000 kasus sakit maag yang dilakukan endoskopi, dan lebih dari 85% merupakan dispepsia fungsional.

Dilansir dari allodokter, dispepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya.

Sebagian besar sakit maag bersifat ringan dan dapat ditangani tanpa perlu berkonsultasi ke dokter.

Namun, segera temui dokter jika sakit maag terjadi secara terus-menerus atau disertai gejala seperti muntah, sulit menelan, nyeri ulu hati, berat badan turun tanpa sebab.

Penderita sakit maag yang telah berusia 55 tahun ke atas juga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika gejala di atas muncul.

Gejala bisa memburuk bila disertai stress.

Sakit maag dapat disebabkan kebiasaan makan yang terlalu banyak dan cepat, atau terlalu banyak mengonsumsi makanan pedas dan berlemak. Radang pada pankreas dan usus tersumbat, juga dapat memicu sakit maag.

Sakit maag ringan akan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga: Gejalanya Sering Diabaikan, Ini Ciri-ciri Maag Parah yang Perlu Diwaspadai Saat Puasa

Adapun sakit maag yang parah dapat diatasi dengan obat-obatan seperti antasida, antibiotik dan antidepresan.

Terapi seperti meditasi dan relaksasi juga bisa membantu mengatasi sakit maag.

Sakit maag dapat dicegah dengan cara makan secara perlahan, dalam porsi yang kecil, batasi konsumsi makanan pedas dan berlemak, kurangi minuman berkafein, hindari obat-obatan yang menyebabkan nyeri lambung. (*)