Find Us On Social Media :

Tantang TNI-Polri Mencarinya di Markas, Pimpinan KKB Papua Elkius Kobak Ngaku Tembak Pesawat Trigana Air Karena Alasan Ini: Ada Anggota Brimob

KKB Papua pimpinan Elkius Kobak mengaku bertanggungjawab atas penembakan pesawat Trigana Air

Gridhot.ID - KKB Papua pimpinan Elkius Kobak mengaku bertanggungjawab atas penembakan pesawat Trigana Air di Yahukimo, Papua Pegunungan, Sabtu (11/3/2023).

Sebelumnya, pesawat Trigana Air ditembaki KKB Papua saat hendak mendarat dan lepas landas di Bandar Udara Nop Goliath Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. 

Pimpinan KKB Papua Elkius Kobak menyatakan, penembakan pesawat Trigana Air dilakukan oleh Komandan Operasi Batalyon Yamue Kopi Tua Heluka atas perintahnya.

"Penembakan itu murni dilakukan oleh Komandan Operasi Batalyon Yamue Kopi Tua Heluka atas intruksi saya," kata Elkius Kobak dalam akun Rimbah Hutan 61.

Panglima Kodap XVI Yahukimo itu beralasan pesawat Trigana Air membawa anggota Brimob.

"Pesawat itu ada kedapatan membawa anggota Brigade Mobil Polisi (Brimob) sehingga saya tembak," katanya.

Selain itu, Elkius Kobak mengatakan warga yang ditangkap aparat keamanan beberapa saat setelah aksi penembakan pesawat, bukan merupakan anggota Kodap XVI Yahukimo.

Dia menyebut ada enam warga sipil yang ditangkap, yaitu Er Heluka, Natan Sigap, Simion Bayage, Daud Matuan, Nahotlek Sigap dan Tinus Sigap.

"Mereka merupakan masyarakat sipil biasa, bukan anggota saya," ujarnya.

Elkius Kobak meminta agar warga sipil itu segera dibebaskan.

Ia juga meminta agar barang-barang yang disita seperti panah, kapak, ijazah, babi, uang, dokumen penting lain serta 2 unit sepeda motor untuk dikembalikan.

Baca Juga: Diberondong 9 Peluru, Ini Kronologi Pesawat Trigana Air Ditembaki KKB Papua di Bandara Dekai, Proyektil Mengenai Kursi Penumpang

Dia pun menegaskan bahwa tidak takut dikejar aparat TNI-Polri.

"Kalau Anda militer berani berhadapan dengan saya. Saya tidak lari, saya ada di Yahukimo," tantang Elkius Kobak.

Elkius Kobak kembali mengingatkan masyarakat sipil non Papua segera meninggalkan Yahukimo dalam waktu dekat sebelum dia mengambil alih transportasi udara dan laut.

"Anda jangan percaya TNI Polri menjamin keselamatan Anda. Itu sangat mustahil. Seluruh masyarakat orang asli Papua di Yahukimo, tokoh gereja, kepala-kepala suku, dan tokoh perempuan dukung saya perang, jadi lebih bagus non Papua tinggalkan Yahukimo," ujar Elkius Kobak.

Dia menyatakan bahwa jika permintaannya tidak diindahkan maka akan ada konsekuensinya.

"Permintaan saya tidak diindahkan maka satu-satunya Anda akan mati di sini, itu konsekuensi di medan perang. Karena akses untuk masyarakat sipil non Papua keluar tidak ada. Ini terus terang saya sampaikan bukan main-main," tegas Elkius Kobak.

Pernyataan Elkius Kobak itu kemudian disiarkan Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM, diteruskan kepada semua pihak oleh Sebby Sambom selaku juru bicara.

Kronologi pesawat Trigana Air ditembaki KKB Papua

Melansir Kompas.com, pesawat Trigana Air Boeing 737-500 pertama ditembaki KKB Papua saat hendak mendarat di Bandara Udara Nop Goliath, Distrik Dekai, Sabtu (11/3/2023).

"Sekitar pukul 13.35 WIT, melalui HT dari personel Opsnal Polres Yahukimo bahwa telah terdengar bunyi tembakan sebanyak 4 kali pada saat pesawat jenis Trigana Air (jenis Boeing) landing di Bandar udara Nop Goliath Dekai yang berasal dari arah seputaran Kali Brasa Dekai," terang Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignasius Benny Ady Prabowo.

Baca Juga: Lari dari Tugas Gondol Senjata TNI, Ini 5 Fakta soal Yotam Bugiangge, Sosoknya Gabung KKB Papua dan Jadi Dalang Penembakan di Yakuhimo

Untung saja, pesawat yang membawa 55 penumpang dan kru itu berhasil mendarat dengan selamat.

Tim gabungan bersama pihak maskapai langsung mengecek body pesawat dan tidak ditemukan bekas tembakan.

Namun, penembakan kembali terjadi ketika pesawat yang sama, lepas landas menuju Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Pesawat yang dipiloti oleh Kapten Edi Sunarto itu ditembaki sebanyak 5 kali. Pesawat kemudian berhasil mendarat di Bandara Sentani di Jayapura pada pukul 14.59 WIT.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat lubang di bagian bawah pesawat yang menembus kursi penumpang nomor 7 C. Akibatnya, salah satu dari 66 penumpang pesawat terluka.

"Satu penumpang terluka karena terkena serpihan peluru dalam peristiwa ini," kata Ignatius.

Penumpang yang tidak ingin disebutkan namanya itu tidak mengalami luka parah sehingga dipersilakan pulang.

Terduga pelaku ditangkap

Merespons insiden penembakan pesawat itu, tim gabungan TNI-Polri langsung melakukan pengejaran ke arah asal tembakan.

Hasilnya, 7 orang di sekitar TKP diamankan beserta dengan barang bukti, di antaranya tiga unit motor, satu buah anak anas, satu buah pisau, sabit, busur, dan satu buah sangkur.

"Tidak ditemukan senjata api yang digunakan menembak pesawat," kata Ignasius.

Pihaknya masih terus mendalami apakah ketujuh orang yang diamankan itu terlibat aksi penembakan pesawat atau tidak.

Baca Juga: Caper Bos KKB Papua Apen Kobogau, 8 Kali Lepas Tembakan di Bandara Bilorai, Kapolres: Mereka Mau Menunjukkan Eksistensinya

(*)