Find Us On Social Media :

Pilot Susi Air yang Disandera KKB Papua Disorotinya, Panglima TNI Yudo Margono: Senyum-Senyum Saja Banjunya Gonta-ganti

Foto terbaru Pilot Susi Air Kapten Philips yang disandera KKB Papua (kiri) - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan)

GridHot.ID - Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Methrtens, hingga kini masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Kapten Philips dikatahui menjadi sandera KKB Papua sejak 7 Februari 2023.

Melansir Serambi News baru-baru ini, Kapten Philips tampak memberikan pesan pada keluarganya.

Dalam video yang disebarkan oleh Juru Bicara TPNB-OPM Sebby Sambom, Kapten Philips mengatakan sangat menyayangi istri dan anaknya, Maria dan Jacob.

Kapten Phillips juga mengatakan ingin segera pulang dan berkumpul kembali bersama keluarga. Meski demikian, ia meminta keluarganya agar tidak mengkhawatirkan dirinya.

Lebih lanjut, Kapte Philips mengatakan ia berharap kepada pihak maskapai Susi Air, supaya tetap memberikan gaji selama dirinya masih disandera oleh KKB.

Sementara itu, melansir Kompas.com, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan bahwa kondisi pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), masih baik-baik saja.

Hal itu diungkapkan Yudo di sela-sela kegiatan Karya Bakti TNI Skala Besar TA 2023 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).

Diketahui, Philips kembali muncul dalam sebuah video yang disebarkan oleh kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pada Jumat (10/3/2023).

"Itu kemarin fotonya masih santai-santai saja gitu, kayaknya enggak merasa terancam, santai-santai saja, bajunya juga gonta-ganti terus kemarin di foto," ujar Yudo dalam keterangan suara yang dikirim Puspen TNI, Senin (13/3/2023). 

Yudo menambahkan bahwa pilot Philips bukan seperti orang yang disandera.

Baca Juga: Benny Wenda Mondar-mandir Cari Suara di Luar Negeri Tak Diakui, Sebby Sambom Pilih Angkat 2 Sosok Baru di KKB Papua untuk Jalin Komunikasi dengan Negara Lain

"Senyum-senyum saja, sehat-sehat saja. Malah bajunya gonta-ganti, nah ini silakan jabarkan sendiri," kata Yudo.

Kendati demikian, Yudo menegaskan bahwa aparat TNI-Polri masih terus melanjutkan operasi pencarian pilot berkebangsaan Selandia Baru itu. Tidak ada tim khusus dalam pencarian tersebut.

Pencarian melibatkan tim Satgas Damai Cartenz.

"Ya tetap kita usahakan. Saya tidak mau terjadi korban. Karena dia (kelompok kriminal bersenjata) bukan gerombolan yang sendiri melawan, tetapi selalu menggunakan masyarakat untuk tameng," kata Yudo.

Sebelumnya, Yudo meminta masyarakat bersabar terkait pembebasan pilot Philips.

Terlebih, kata dia, pencarian pilot Philips bukanlah operasi militer, melainkan operasi penegakan hukum.

"Kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini, sehingga ya harus sabar, menyelesaikan ini tidak langsung "des". Ini bukan operasi militer. Ingat, ini bukan operasi militer," ujar Yudo usai upacara gaktib dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).

"Saya mempunyai prajurit bermampuan khusus, mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu, kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan. Ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga tetap mengedepankan hukum," katanya lagi.

Diketahui, Philips yang merupakan warga Selandia Baru, disandera KKB setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Februari 2023.

Baca Juga: Masuk Bulan Kedua Disandera KKB Papua, Inilah Curhat Pilot Philips Mark Methrtens, Ngaku Ingin Pulang Kangen Keluarga

Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Sebenarnya, Philips dan kelima OAP sempat melarikan diri ke arah yang berbeda.

Belakangan diketahui bahwa kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing, sedangkan Philips masih disandera. (*)