Find Us On Social Media :

Hasil Autopsi Bripka Arfan Sebut Sianida dan Benda Tumpul Sebabkan Kematian, Istri Singgung Ancaman Kapolres: Almarhum Pernah Bilang

Bripka Arfan Saragih anggota Sat Lantas Polres Samosir tewas minum racun sianida usai melakukan penggelapan pajak masyarakat senilai Rp]2,5 M.

GridHot.ID - Adanya dugaan ancaman yang dilakukan Kapolres Samosir diungkapkan Bripka Arfan Saragih kepada sang istri, Jenni Simorangkir.

Hal ini terjadi setelah Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga.

Sebelum ditemukan tewas, Bripka Arfan mengaku sempat diancam oleh Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.

Melansir tribunjateng.com, anggota Satlantas Polres Samosir, Bripka Arfan Saragih, dinyatakan meninggal dengan cara meminum racun karena tersangkut kasus penggelapan pajak kendaraan. Namun kasus ini masih menyisakan misteri.

Awalnya, Polisi menduga Arfan Saragih meninggal mengakhiri hidup, setelah ditemukannya cairan sianida di dalam tubuh jenazah. Namun keluarga menilai ada kejanggalan di balik tewasnya Arfan.

Hasil autopsi tewasnya Bripka Arfan Saragih, anggota Satlantas Polres Samosir yang diduga terlibat penggelapan pajak kendaraan senilai Rp 2,5 miliar diungkap ke publik.

Dari hasil autopsi dokter forensik menyimpulkan penyebab kematian Bripka Arfan adalah mati lemas akibat masuknya sianida ke dalam tubuh disertai pendarahan di kepala akibat trauma benda tumpul.

Namun kematian Bripka Arfan yang dinyatakan mengakhiri hidup akibat menenggak cairan sianida dinilai tak wajar oleh pihak keluarga.

Terlebih almarhum sempat berencana membongkar sejumlah pihak yang terlibat penggelapan pajak di Samsat Pangururan.

Istri almarhum Bripka Arfan Saragih mengaku sebelum ditemukan meninggal, sang suami sempat diancam atasannya, Kapolres Samosir.

Sang istri menduga Bripka Arfan tewas dibunuh, kuasa hukum keluarga langsung datang ke Mabes Polri meminta Kapolri turun tangan membentuk tim pencari fakta guna mengusut kematian janggal almarhum.

Baca Juga: Bripka Arfan Saragih Disebut Bunuh Diri Minum Racun Sianida usai Gelapkan Pajak Rp2,5 Miliar, Ayah Tak Percaya, Singgung Kejanggalan Ini di Jasad Anaknya

Keluarga juga berharap Polri memberikan perhatian pada Polda Sumatera Utara, terkait dugaan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan.

Sementara itu, dilansir dari wartakotalive.comKuasa hukum Bripka AS, Fridolin Siahaan menyebut,

Bripka Arfan Saragih berjanji akan membongkar kasus dugaan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan, Sumatera Utara.

Namun, itikad tersebut batal lantaran Bripka Arfan Saragih tewas diduga bunuh diri sebelum niatnya terlaksana.

Diketahui, Polisi mulai menyelidiki penggelapan pajak Rp 2, 5 Miliar yang dilakukan Arfan dan sejumlah pegawai Bapenda.

“Kami ingin gerak cepat juga. Kami tidak ingin menutupi penggelapan pajak tersebut, karena janji almarhum dia ingin membuka apa dan siapa saja di dalam kasus penggelapan pajak ini,” ujarnya saat ditemui awak media di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat (24/3/2023).

Selain itu, Fridolin menilai kematian kliennya untuk menutupi mata rantai kasus pengelapan pajak di UPT Samsat Pangururan.

“Kami patut menduga, jangan-jangan beliau (Bripka Arfan Saragih) meninggal untuk menutup mata rantai penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan,” ujarnya.

Diancam kapolres

Istri almarhum Bripka Arfan Saragih, Jeni Irene Simorangkir, mengaku suaminya sempat mendapatkan ancaman dari atasannya sebelum dikabarkan meninggal dunia karena diduga meminum racun sianida.

Disebutkan Jeni, adapun orang yang mengancam suaminya adalah Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

Baca Juga: Bripka Madih Ngaku Kaget Datanya Berubah, Polda Metro Jaya Sebut Sang Anggota Provost Punya Keterangan Berbeda Soal Hal Ini

Sebelum tragedi nahas yang menimpa suaminya ini, kata Jeni, Arfan sempat bercerita kepada dirinya soal ancaman dari Kapolres Samosir.

"(Soal) ancaman, almarhum pernah bilang (pengancam) akan membuat anak dan istri menderita dan saya yakini itu benar."

"(Suami saya dapat ancaman) dari Bapak Kapolres Samosir," kata Jeni dikutip dari Kompas Tv.

Sebagai seorang istri yang ditinggalkan, Jeni sempat syok dan kaget.

Pasalnya, tidak hanya soal anak, Jeni juga merasa heran soal penyebab kematian suaminya, Arfan Saragih.

"Saya merasa sedih karena almarhum sudah berjuang dan beritikad baik (menebus kesalahannya) tapi kenapa malah seperti ini, kalaupun suami saya memang bersalah, janganlah seperti ini caranya, karena anak-anak masih punya masa depan."

"Saya tak tahu lagi apa yang harus saya katakan, saya merasa terpukul dengan kejadian ini. Ini pun mereka (pihak kepolisian) mengatakan (penyebab kematian Arfan Saragih) karena minum sianida, ini seperti terlalu banyak drama," tegas Jeni.

Jenny meragukan penyebab kematian suaminya yang disebut tewas bunuh diri adalah karena meminum cairan sianida.

Dikutip dari YouTube Tribun MedanTV, dikatakan Jeni, dugaan pengancaman terjadi pada 23 Januari 2023 lalu.

Saat itu, kata Jenni, suaminya sedang dipanggil Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.

"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya bapak Kapolres menyita handphonenya," ujar Jeni.

Baca Juga: Viral Video Provost Ngaku Bakal Bongkar Pungli di Kepolisian, Bripka Madih Malah Dapat Serangan Balik, Kasus KDRTnya Jadi Sorotan

Ketika dipanggil untuk menghadap Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, Bripka Arfan lalu ditantang.

"Bapak Kapolres bilang sama almarhum terkait dengan masalah (penggelapan pajak) ini dia bilang 'Bakingmu siapa, selama bintang satu, ataupun jenderal bintang dua, saya tidak takut, kalau bintang tiga baru takut'," ujar Jeni, Selasa (21/3/2023) menirukan cerita dari Bripka Arfan.

Tak cuma menantang, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka Arfan Saragih.(*)