Find Us On Social Media :

Ustaz Abdul Somad Bongkar Amalan untuk Sembuhkan Penyakit yang Sulit Disembuhkan, Hal Sederhana Ini Bisa Jadi Senjata Ampuh

Ilustrasi orang sakit

Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan cara sederhana untuk bisa menyembuhkan diri dari penyakit.

Ustaz Abdul Somad bongkar amalan yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan penyakit yang tak bisa ditangani dokter.

Simak penjelasan selengkapnya dari Ustaz Adul Somad.

Dikutip Gridhot dari KBBI, amalan adalah perbuatan baik atau bacaan yang harus dikerjakan dalam rangkaian ibadah.

Amalan ada yang bentuknya sederhana maupun besar.

Amalan bisa memberikan ganjaran tertentu jika dikerjakan dengan niat yang baik.

Salah satunya adalah amalan yang bisa menyembuhkan penyakit di dalam tubuh

Dikutip Gridhot dari Serambinews, melalui saluran Youtube Uwaisalfa yang tayang pada 12 November 2017, Ustadz Abdul Somad mendapatkan pertanyaan dari jamaahnya tentang bacaan atau amalan agar segala penyakit diangkat dari tubuh seseorang.

Ustadz Abdul Somad membuka ceramahnya dengan macam-macam ujian yang diberikan Allah SWT pada manusia.

Tak melulu berupa kesedihan, namun dalam bentuk rasa senang pun bisa jadi ujian bagi hamba Allah.

"Ada saudara-saudara kita yang diuji dengan harta, ada yang diuji dengan kuasa, ada yang diuji dengan sehat tapi ada pula yang diuji dengan sakit," ujar UAS.

Baca Juga: Anggota TNI AL Dirampok saat Mudik, Tangan Diikat Muka Dilakban lalu Dibuang ke Sawah, Begini Kronologinya

"Sudah berobat kemana-mana. Dengan medis, sudah. Berobat dengan herbal, sudah. Berobat dengan Ruqiyah, sudah. Berobat dengan do'a, sudah. Namun tak sembuh-sembuh," tambahnya.

Lalu Ustadz Abdul Somad menanyakan sesuatu yang belum dicoba.Ia pun menyampaikan hadits yang berbunyi:دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ

“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.”

Ustadz Abdul Somad pun mengajak jamaahnya untuk berpikir tentang 'kemungkinan' berobat dengan sedekah.

Karena menurutnya, tak semua orang bisa berpikir jika sedekah dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

"Kalau orang sakit diobati dengan madu, masih masuk akal.zat-zat dalam madu menyembuhkan dia. Orang sakit dikasih minum habba suda, masuk akal, masih ada hubungan logisnya, apa hubungan penyakit dengan sedekah?" tanya UAS pada jamaahnya.

"Orang yang tak bertuhan, sekuler takkan percaya. Tak ada hubungan logisnya ini. Tapi orang yang bertuhan, Sakit dari Allah, sembuh dari Allah. Maka salah satu yang ditempuh adalah dengan bersedekah," jelasnya.

Lalu bagaimana cara berobat dengan sedekah?

"Saya sedekah untuk kesembuhan saya, ini sedekah untuk (anggota keluarga). Boleh berdo'a untuk kesembuhan dengan kompensasi," kata UAS kemudian.

Ia pun menceritakan tentang cara berobat dengan sedekah lewat cerita di zaman nabi.

"Ada tiga orang masuk ke dalam gua, karena gerimis. tak ada tempat bernaung, masuklah mereka ke dalam gua. gua batu.

Baca Juga: Sosok Ida Dayak di Kampung Halaman Terungkap, Ketua RT Beber Perangai Sang Wanita Sakti Saat Guyub dengan Warga

Tak lama setelah itu ada batu menggelinding dari atas, pas menutup pintu gue. Tertutup gelap. Berdo'a dia dengan bertawasul.

Ya Allah, dulu aku punya pembantu, gaji belum diambil dia sudah kabur tak tau kemana pergi. duitnya masih ada padaku. Mau kumakan takut mau kukasih, orangnya aku tak tau dia dimana. Maka gajinya itu kubelikan kambing, kambingnya beranak pinak. Sekarang kambingnya itu penuh pekarangan.

Lalu datang dia, kupanggil mantan pembantuku itu.

Sini, ini uangmu kubelikan kambing, dan lihatlah kambing-kambing itu sekarang. Kalau engkau mau, ambillah.

Diambilnya ya Allah, satupun tak disisakan. Tapi aku ikhlas tak kucakapkan, kalau memang itu menjadi amal sadaqah, buka kanlah pintu gua ini. Maka terbuka pintu gua. Hadits sahih Bukhari," cerita Ustadz Abdul Somad.

"Ini dalil bahwa sedekah bisa dijadikan sebagai alat untuk bertawasul. Begitu juga dengan kesembuhan," papar UAS.

"Ya Allah.. dengan sedekahku ini aku bermohon kepadamu berikanlah kesembuhan.

Tapi kambing itu dikasihkan dulu, baru bersedekah. Bukan dijadikan sebagai alat... Ya Allah, kalau kau sembuhkan (barang) ini aku sedekahkan. Tapi kalau kau tak sembuhkan, sampai mati aku takkan bersedekah. Oh jangan begitu.. jangan mengancam Allah.

Makanya memohon, berdo'a itu kan memohon. Maka dengan rahman dan rahimnya, Allah tahu setiap hati manusia. Maka dia bagi, masuk akal," lanjutnya.

Ustadz Abdul Somad lalu menceritakan kejadian yang juga terjadi di zaman nabi.

Ada seorang pria yang memiliki penyakit tak sembuh-sembuh lalu mendatangi seorang imam dan meminta saran.

Baca Juga: Jan Ethes Bagi-bagi Amplop THR Ikut Presiden Jokowi Blusukan ke Pasar Kota Solo, Terungkap Ternyata Segini Nominalnya

Imam itu pun menyarankan agar orang tersebut bersedekah.

"Pada zaman Imam Abdurrahman Ibnu Mahdi, datang seseorang yang lututnya bernanah, puluhan tahun berdo'a tapi tak sembuh.

Obat dari segala pengobatan sudah dimakan, do'a, rukiyah sudah.Dia kemudia berkata pada Imam Abdurrahman Ibnu Mahdi tentang keadaannya.

Kata Imam Abdurrahman Ibnu Mahdi tunggu sebentar. Ia pun melakukan shalat istikharah, lalu dia teringat,

"Ada satu yang belum kau lakukan, cari kampung yang tak ada sumurnya lalu buat sumur di sana.

Lalu pria itu pergi ke kampung yang tak memiliki sumur.

Dibuatkannya sumur, lalu orang berduyun-duyun datang dan minum ke tempat itu.

Lalu setelah itu rupanya Allah menurunkan rahmat berkat tenggorokan orang-orang yang basah karena air sumur itu," ujarnya.

Namun menurut UAS, zaman sekarang tak mungkin bersedekah dengan membuatkan sumur karena orang-orang sudah mudah mendapatkan air.

"Di zaman sekarang apa yang bisa dilakukan untuk bersedekah? Lihat apa yang diperlukan orang-orang? Ada orang kekurangan semen, kasih semen, besi... kasih besi," beber Ustadz Abdul Somad.

"Sedekah itu, adalah apa yang paling dibutuhkan, maka itulah yang kita berikan. Lalu kita tidak melihat ini sebagai beban, karena hal ini merupakan tantangan. Berapa banyak masjid-masjid yang selesai karena apa, karena orang menganggap itu sebagai tantangan," tambahnya.

Selanjutnya, Ustadz Abdul Somad memberikan contoh lain dengan cerita tentang Nabi di masa lalu yang tetap tegar pada kepercayaan kuasa Allah.

"Ada rasa cemas, ada rasa takut, tapi kita harus percaya bahwa segala kuasa tetap milik Allah swt," kata Ustadz Abdul Somad.

(*)