Find Us On Social Media :

Kuburan Perempuan di Pakistan Dipasangi Jaring Besi, Alasannya Bikin Pilu

Di negara Pakista, banyak orang tua dari anak perempuan yang meninggal harus memasang jaring besi di atas kuburan putrinya.

GridHot.ID - Di negara Pakista, banyak orang tua dari anak perempuan yang meninggal harus memasang jaring besi di atas kuburan putrinya.

Menurut Daily Times, itu dilakukan untuk mencegah orang masuk tanpa izin lalu dilecehkan secara seksual.

Diketahui dalam beberapa tahun terakhir, tingkat penyerangan seksual terhadap perempuan di Pakistan telah meningkat.

Seorang aktivis sosial bernama Harris Sultan, penulis buku "The Curse of God, Why I Left Islam," berbicara tentang kadavarisme di Twitter.

"Pakistan telah menciptakan masyarakat yang sangat tertekan secara seksual sehingga orang tua harus mengunci kuburan putri mereka untuk mencegah jasad anaknya diperkosa," cuitnya.

Menurut Daily Mail, banyak keluarga di Pakistan mulai memasang jaring besi di atas kuburan putri mereka.

Keluarga memasang jaring besi usai menyadari bawa kasus perkosaan sedang meningkat.

Banyak orang memiliki hobi memuakkan, yaitu menggali kuburan lalu melakukan kekerasan seksual terhadap mayat perempuan, menyebabkan kejahatan yang tidak dapat diterima secara moral dan hukum.

Sementara Pakistan sendiri merupakan negara yang membanggakan nilai-nilai yang "berpusat pada keluarga".

"Penguncian kuburan dilakukan untuk melindungi jasad perempuan dari kelakuan 'monster' yang ingin memuaskan hasrat seksualnya," kata Daily Times.

"Karena meningkatnya prevalensi mayat di Pakistan, kita dapat memahami keinginan keluarga untuk melindungi jenazah anaknya," lanjutnya.

Baca Juga: AG Dituntut 4 Tahun Bui, Ayah David Ozora Sebut Isu Pelecehan Seksual Terhadap Anaknya Tak Terbukti, Jonathan: Sering Kirim Foto dan Ngomong Kangen

"Nilai-nilai tradisional keluarga yang tinggi merupakan informasi yang tertanam dalam diri masing-masing. Namun, pemandangan yang menunjukkan bahwa kuburan gadis kecil dan wanita dikunci, membuat seluruh masyarakat kita merasakannya, malu," tambahnya.

Di Pakistan, banyak kasus pelanggaran terhadap mayat perempuan di masa lalu yang menyebabkan kemarahan publik.

Kasus yang menggemparkan adalah pada tahun 2011, seorang penjaga makam bernama Muhammad Rizwan, yang tinggal di North Nazimabad, Karachi, Pakistan, ditangkap setelah mengaku memperkosa 48 jenazah wanita.

Pada tahun 2013, jenazah seorang gadis kecil berusia 15 tahun ditemukan di luar kuburannya di kota Gujranwala, juga diyakini telah mengalami pelecehan seksual.

Pada tahun 2019, jenazah seorang wanita yang dimakamkan di Pemakaman Ismail Goth yang terletak di kota Landhi, Karachi, juga digali dari kuburan dan diperkosa.

Pada tahun 2020, kejadian serupa terjadi di kota Okara, provinsi Punjab. Belakangan seorang pria bernama Ashraf ditangkap.

Insiden terbaru terjadi pada Mei 2022 di desa Chak Kamala, kota Gujrat, seorang pria menggali kuburan gadis remaja untuk memperkosanya, hanya beberapa jam setelah keluarga memakamkannya.

Keesokan harinya, ketika keluarga gadis itu mengunjungi kuburan, mereka terkejut menemukan makam telah digali dan mayat dalam keadaan telanjang, menunjukkan tanda-tanda telah diperkosa.

Menurut komnas HAM, lebih dari 40% perempuan di Pakistan pernah jadi korban kekerasan.

Baca Juga: Comot Kartu Akses Anggota Polri, Heboh Pria Lakukan Pelecehan Seksual ke Penumpang Transjakarta, Begini Penjelasan Polisi

(*)