Find Us On Social Media :

Ibu Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Berlutut Pegang Kaki Ayah Korban, Nangis-nangis Bongkar Alasannya Tak Pernah Minta Maaf: Nyesel Punya Anak Kaya Gini

Orang tua Tukul berlutut meminta maaf ke ayah Arya Saputra saat persidangan perdana Tukul di Pengadilan Negeri Kota Bogor pada, Rabu (31/5/2023) siang

GridHot.ID - ASR alias Tukul, eksekutor pembacokan siswa SMK Bogor Arya Saputra menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Kota Bogor pada Rabu (31/5/2023).

Tukul menjalani sidang dengan agenda pembacaan dakwaan pertama yang teregister dengan no11/Pid.Sus-Anak/2023/PN Bgr Atas nama Agi Saputra Radiatama Alias Tukul.

Ibunda Tukul akhirnya mengungkap alasan kenapa dirinya selama ini tak pernah datang minta maaf ke rumah orangtua Arya Saputra.

Melansir tribunstyle.com, Tukul, pelaku pembacokan siswa SMK Bina Warga 1 Kota Bogor, Arya Saputra menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Kota Bogor pada Rabu (31/5/2023).

Terdakwa Tukul sudah berada di PN Kota Bogor sejak pukul 09.35 WIB.

Tukul datang menggunakan mobil tahanan Kejari Kota Bogor bersama terdakwa lain.

Persidangan Tukul ini digelar tertutup di Ruang Tirta Pengadilan Negeri (PN) Kota Bogor sejak pukul 13.30 WIB.

Sampai pukul 14.40 WIB, per sidangan ini terus berjalan.

Keluarga Arya yang kali ini diwakili oleh ayah angkat, Rojai serta didampingi oleh dua temannya dihadirkan dalam per sidangan ini.

Rojai Supriadi dan dua orang teman Arya Saputra ini dihadirkan dan diminta oleh majelis hakim membacakan keterangan terkait kejadian.

Tepat pukul 14.30 WIB, Rojai dan dua orang teman Arya Saputra sudah diperkenankan meninggalkan ruang sidang ini.

Baca Juga: Tukul Ditangkap di Yogyakarta Setelah 62 Hari Kabur, Polisi Bocorkan Alasan Eksekutor Pembacokan Arya Saputra Sulit Dilacak

Dari pihak Tukul, ayah dan ibunya ternyata ikut dihadirkan dalam per sidangan ini.

Bahkan, dua orang rekannya yakni MA (17) yang sudah dijatuhi hukuman 8 tahun, serta SA (18) yang berkas perkaranya masih belum naik ke PN Kota Bogor turut dihadirkan.

MA dan SA dihadirkan sebagai saksi Tukul.

Keduanya terlihat kompak menggunakan baju tahanan.

Dilansir dari tribunnewsbogor.com, ibunda Tukul akhirnya mengungkap alasan kenapa dirinya selama ini tak pernah datang minta maaf ke rumah orangtua Arya Saputra.

Arya Saputra adalah siswa SMK Bogor yang tewas dibacok di Simpang Pomad.

Tukul menjadi eksekutor dalam insiden itu dan kini tengah menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri Kota Bogor, Rabu (31/5/2023).

Pada sidang tersebut, ibunda Tukul tampak hadir mendampingi anaknya.

Hadir pula kedua teman Tukul, MA (17) yang sudah dijatuhi hukuman 8 tahun, serta SA (18) yang berkas perkaranya masih belum naik ke PN Kota Bogor turut dihadirkan.

Ayah angkat Arya pun turut hadir dalam persidangan tersebut.

Sama-sama hadir di persidangan, orangtua Arya dan Tukul pun akhirnya bertemu untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Usai Bacok Siswa SMK di Bogor Pakai Pedang dengan Brutal, 3 Pelajar Ini Masih Santai Kembali ke Sekolah, Terkuak Reaksi Gurunya

Pada momen pertemuan itu, ibunda Tukul langsung menghampiri ayah Arya.

Ibunda Tukul tampak mengenakan baju gamis berwarna ungu dan jilbab panjang warna hitam.

Ia terlihat berlutut di dekat pintu ruang sidang.

Wanita bernama Nur itu berlutut sambil memegang kaki ayah Arya, Rojai.

Pada momen itu, Nur menangis dan meminta maaf kepada Rojai, untuk pertama kalinya.

"Saya minta maaf pada keluarga Arya di ruang sidang," kata Nur.

Nur bahkan berucap menyesal memiliki anak seperti Tukul alias ASR.

"Bener-bener nyesel punya anak kayak gini," kata Nur.

Nur pun akhirnya mengungkapkan alasannya selama ini tak pernah datang ke keluarga Arya Saputra.

Menurut Nur, dirinya terlalu takut untuk datang langsung.

"Takut ibu pak, takut langsung minta maaf mah," katanya.

Baca Juga: Siswa SMK di Bogor Bersimbah Darah Dibacok Pedang, Ibu Penjual Kopi Membimbingnya Baca Syahadat saat Meregang Nyawa

Ia mengatakan ingin didampingi untuk datang ke rumah Arya Saputra, korban pembacokan oleh Tukul.

"Pengennya didampingi, takut," kata Nur.

Sementara itu, Rojai mengaku bahwa ibunda Tukul saat itu mencegatnya di pintu.

"Baru pertama kali ketemu keluarganya Tukul," kata Rojai.

Rojai menuturkan bahwa sebelumnya tak ada satu orang pun keluarga Tukul yang datang padanya untuk meminta maaf.

"saya belum pernah ketemu dan keluarga Tukul pun tidak datang ke rumah saya untuk minta maaf," katanya.

Meski ibu Tukul berlutut meminta maaf, namun hal tersebut tak cukup bagi Rojai.

"Masih belum lega, putusan hukumannya kan belum jelas," kata Rojai.(*)