Find Us On Social Media :

Dulu Ogah Gubris Siti Mauliah Soal Bayi Tertukar, Ibu Dian Ternyata Curiga hingga Tak Percaya Gara-gara RS Sentosa Sempat Lakukan Ini

Fix tertukar, bayi yang tertukar di Bogor ternyata belum dikembalikan ke masing-masing ibu kandung. Polisi mengungkap rencana ibu Siti Mauliah dengan ibu D

GridHot.ID - Korban kasus bayi tertukar telah resmi membuat laporan ke Polres Bogor.

Dua pihak korban Ibu Siti dan Ibu Dian resmi melaporkan Rumah Sakit Sentosa ke Polisi, Jumat (1/8/2023) malam.

Terungkap alasan Ibu Dian sempat ogah menggubris pertanyaan Siti Mauliah soal bayi tertukar.

Melansir Kompas.com, keluarga bayi tertukar di Bogor, Jawa Barat, menuntut pertanggungjawaban korporasi rumah sakit (RS) Sentosa, tempat bayi mereka dilahirkan satu tahun lalu. Pasalnya, pihak rumah sakit hanya melimpahkan kesalahan kepada para perawat dan bidan.

Kuasa Hukum Siti Maulia, Rusdy Ridho menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum atas kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit yang menyebabkan perawat dan bidan lalai saat melayani pasien.

Akibat kelalaian itu, dua bayi yang dilahirkan setahun lalu tertukar dari ibu biologis atau kandungannya.

"Kelalaian dari tenaga kesehatan itu tidak bisa dilimpahkan kepada mereka saja. Tapi harus ada pertanggungjawaban dari korporasi rumah sakit," ujar Rusdy saat dihubungi, Kamis (31/8/2023).

Jika dari awal SOP dilakukan dengan benar, kata Rusdy, tidak akan terjadi kelalaian yang menyebabkan dua bayi tertukar.

Adapun SOP yang dilakukan oleh Ibu Siti Maulia (37) atau kliennya selama ini adalah rawat pisah dari bayinya seusai bersalin. Seharusnya, Siti dan bayinya bisa melaksanakan rawat gabung.

Hal itulah yang membuat awal mula gelang dobel atau gelang dengan nama sama terpasang di kedua bayi hingga akhirnya dua bayi laki-laki tertukar.

Dalam PP Nomor 33 Tahun 2012 harus ada rawat gabung ibu dan bayi selama 24 jam.

Baca Juga: Bayi Siti dan Dian Terbukti Tertukar, RS Sentosa Minta Maaf dan Janji Bakal Sekolahkan Kedua Anak Hingga SMA Secara Gratis

Kelalaian pelayanan kesehatan sudah seharusnya menjadi tanggung jawab rumah sakit.

Namun, hingga kini, rumah sakit tidak bertanggung jawab dan justru malah melimpahkan kesalahan kepada lima perawat dan bidan. Mereka dinonaktifkan karena terlibat dalam kasus tersebut.

"SOP dari rumah sakit ini kan tidak benar, ya ada rawat pisah itu loh. Intinya yang kita laporkan itu korporasinya. Bukan perorangannya. Kalau dari awal rawat gabung, kan gak mungkin bayi bisa tertukar," ungkapnya.

Rusdy membeberkan awal mula peristiwa dua bayi dari pasien atas nama Ibu Siti Maulia dan Ibu Dian terjadi RS Sentosa, Kemang, Kabupaten Bogor.

Pada Senin (18/7/2022) tahun lalu, kliennya melahirkan seorang bayi secara sesar. Saat itu, bayi yang baru lahir dirawat pisah bukan rawat gabung.

Pada Selasa (19/7/2022) atau hari kedua, Ibu Siti baru bertemu bayinya. Namun, bayi itu diambil lagi pada malam berikutnya.

Di saat bersamaan, Ibu Dian juga melahirkan seorang bayi laki-laki. Yang mana, sambung Rusdy, dua bayi laki-laki tersebut tertukar.

"Baru Rabu pagi dikasih lagi. Ngapain terlalu lama. Dipisah kan cuman buat mandi aja, kenapa harus lama-lama.

Dipisahnya itu satu hari full, yang hari kedua, ke hari ketiga itu pagi dikasih sampai malam. Malam diambil lagi, besok pagi baru dikasih lagi," ungkapnya.

"Kan kecuali ada indikasi medis, ya boleh lah dipisah, nah ini kan gak ada indikasi medis. Kalau alasannya Covid-19, ya ibunya kan gak Covid-19 dan saat itu juga diswab dia. Jadi gak ada fasilitas rooming in. Dan itu gak dikasih tau kepada buk Siti," imbuhnya.

Tak berhenti di situ, Siti akhirnya pulang ke rumah pada Rabu (20/7/2022). Saat itu, gelang atau tanda nama pada bayi tersebut berbeda atau tertukar.

Baca Juga: 1 Tahun Asuh Bayi yang Bukan Darah Dagingnya, Siti Mauliah Ajukan Permintaan Khusus Ini ke Ibu Dian Soal Anak Tertukar: Dia Menyetujui

Kelima perawat dan bidan itu akhirnya datang ke rumah Ibu Siti Maulia. Mereka meminta gelang bayi yang tertukar. Ibu Siti bahkan sempat menanyakan apakah bayi tersebut ikut tertukar.

Namun, para perawat dan bidan itu bilang yang tertukar hanya gelang saja. Pra perawat dan bidan akhirnya mengakui kelalaian setelah ada hasil tes DNA pertama dari Ibu Siti.

"Ibu Siti lahiran Senin, sedangkan Ibu D lahiran Selasa, jadi ketukernya di Rabu pagi sebelum pulang. Berarti kedua-duanya ini dipisah, bukan digabung atau di ruangan ibu dan bayi yang sama. Ketukernya Rabu pagi pas dimandiin itu, kan dikasih lagi ke ibunya, nah pas dikasih itu udah ketuker," jelas Rusdy.

Dilansir dari tribun-medan.com, kasus bayi tertukar di Bogor telah menemukan titik terang, setelah dilakukan tes DNA.

Dimana bayi ibu Dian dan Siti Mauliah dipastikan benar tertukar.

Kembali kebelakang kasus bayi tertukar ini, ibu Dian sempat ogah menjalani tes DNA untuk memastikan ibu sebenarnya dari dua bayi tersebut.

Diketahui, pihak yang sejak awal ngotot menghembuskan kabar bayi tertukar adalah Siti Mauliah.

Mendapat kabar soal kemungkinan bayinya tertukar dengan Siti Mauliah, Dian tak lantas percaya.

Wanita asal Kabupaten Bogor itu menceritakan, bahwa dirinya sempat ogah menggubris pertanyaan Siti Mauliah soal bayi tertukar.

Pun saat diminta melakukan tes DNA, Dian menolaknya karena sebuah alasan.

Yakni karena Dian merasa yakin bahwa bayi yang ia bawa dari RS Sentosa itu adalah anak yang ia lahirkan.

Baca Juga: Tes DNA Pastikan Bayinya Tertukar, Kondisi Ibu Dian dan Siti Mauliah Beda 180 Derajat, Kuasa Hukum Singgung Soal Kondisi Psikisnya

Ia mengatakan, sejak pulang dari rumah sakit pada 20 Juli 2022, Dian sama sekali tidak curiga bayinya tertukar dengan orang lain.

Karenanya saat tiba-tiba Siti Mauliah datang ke rumahnya pada 19 Desember 2022 dan menyebut bayi mereka tertukar, Dian dan suaminya, Hartono justru heran.

"Sebenarnya saya bukan nolak, jadi kita syok awalnya. Kita enggak tahu awal-awal bu Siti datang ke rumah, saya lagi kerja, ketemu sama keluarga suami. Itu bayi sudah 5 bulan. Kita ngerasa enggak ada yang berbeda karena dari awal kita dikasih bayi ini," ungkap Dian Prihatini dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Rosi Kompas TV, Jumat (1/9/2023).

Lagipula diakui Dian, tanggal lahir bayinya dengan bayi Siti Mauliah berbeda satu hari.

"Kita kan berbeda tanggal lahir, saya tanggal 19 (Juli 2022), bu Siti tanggal 18, sehari beda. Pada tanggal 20 dikasih tuh yang ini. Dari pihak rumah sakit bilang 'ibu nanti setelah lahiran disusui', saya kira tanggal 19 dikasih, ternyata tanggal 20 dikasih (bayinya). Kita enggak ada kecurigaan," kata Dian.

Lebih lanjut, Dian pun menyebut gelang rumah sakit di bayi yang ia bawa juga bertuliskan namanya dan sang suami.

Hal itu membuat Dian dan Hartono justru curiga dengan gelagat Siti yang kala itu datang ke rumahnya.

"Gelang itu dari awal sampai saya pulang namanya tetap 'Ny Dian dan Tn Hartono'. Jadi pas Bu Siti datang kayak yang 'masa sih? ah enggak mungkin (bayi tertukar)'. Karena kita sudah sesuai enggak merasa berbeda," ujar Dian.

Masih dalam suasana heran itulah Hartono bingung dari mana Siti mendapatkan alamat rumahnya.

Dian lantas syok saat Siti bercerita bahwa ia dapat alamat Dian dari pihak RS Sentosa.

"Ketika Bu Siti datang itu tanggal 19 Desember 2022 tanpa rumah sakit, datang ke rumah, ketemu suami di rumah, kita mempertanyakan 'ibu darimana dapat alamat kita' (Jawab Siti) 'dari rumah sakit'. Kok bisa sih dapat alamat kita dari rumah sakit, masa sih rumah sakit kasih alamat pasien segampang itu, bu Siti meyakinkan dapat dari rumah sakit," ungkap Dian.

Baca Juga: Berat Lepaskan Bayi Tertukar yang Dirawatnya, Siti Mauliah Terpaksa Relakan Anak yang Dirawatnya: Itu Bukan Hak Saya

Di momen tersebut, Hartono lantas memanggil Ketua RT dan Babinmas setempat.

"Sampai kita panggil orang, Babinmas atau RT," ucap Dian.

"Timbul kecurigaan saja karena khawatir ada modus lain mengenai kedatangan bu Siti yang enggak didampingi rumah sakit. Kita pikirnya aneh. Kita sempat khawatir," akui Hartono.

Terlebih Hartono, pria bertubuh tinggi kurus itu mengaku bingung dengan kedatangan Siti Mauliah ke rumahnya.

Hartono cemas hingga bertekad untuk menjaga bayinya secara ketat lantaran khawatir dengan modus penipuan.

"Kita sempat bingung kok ada orang datang dengan menanyakan hal semacam itu, ada indikasi bayi tertukar sama anak saya. Kita jadi sering ngobrol berdua, stres jadinya. Kita kan perjuangan buat dapat momongan, kok tiba-tiba ada hal semacam ini," imbuh Hartono.

Tujuh bulan bertanya-tanya soal kedatangan Siti Mauliah ke rumahnya, Dian dan Hartono kembali diusik soal kabar bayi tertukar di bulan Agustus 2023.

Sebab Siti telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Bogor Kota.

Sehingga mau tak mau, Dian dan Hartono harus memikirkan opsi untuk menjalani tes DNA bayi tertukar.

Diungkap Dian dan Hartono, ada alasan kuat kenapa mereka akhirnya mau tes DNA.

Hati pasutri tersebut luluh setelah ada desakan dari keluarga besar untuk mengikuti permintaan Siti Mauliah.

Baca Juga: Sosok Pemilik Rumah Sakit Sentosa, Tempat Bersalin Bayi Tertukar di Bogor

Perihal kedatangannya ke rumah Dian secara tiba-tiba, Siti mengurai penjelasan.

Bahwa ia dapat alamat Dian dari rumah sakit.

Sebelumnya, Siti sudah ngotot meminta kejelasan soal bayi tertukar yang ia alami.

Namun kala itu pihak RS Sentosa abai dan enggan menggubris permintaan Siti.

"Itu pas empat bulan setelah saya melahirkan. Pertama saya yakin anak saya ada di dia, saya cuma mau memastikan takut ketuker. Minta (alamat Dian) ke rumah sakit. Saya mau minta ketemu manajer rumah sakit tapi enggak didengar," ujar Siti Mauliah.

Saking inginnya bertemu bayi Dian yang ia yakini anak kandungnya, Siti sempat berdebat dengan Hartono.

Mendengar penjelasan Siti, Hartono pun heran.

Hingga akhirnya diketahui bahwa penyebab Dian enggan tes DNA karena ulah pihak rumah sakit yang sembarangan memberikan alamat ke Siti sehingga menimbulkan kecurigaan.

"Sampai saya debat sama si mas, kata saya enggak mungkin rumah sakit salah kasih alamat. Kata Mas Hartono 'mungkin Dian yang lain'. Kata saya enggak mungkin, rumah sakit ini kasih alamat yang ada di gelang," pungkas Siti Mauliah.

Atas aksi RS Sentosa yang sembarangan memberikan alamatnya ke orang lain, Hartono tampak kesal.

Ia pun bertanya ke pihak rumah sakit, namun responnya mengejutkan.

Baca Juga: Tangis Siti Tak Terbendung Saat Bertemu dengan Anak Kandung yang Selama Ini Tertukar

"Mas Hartono, Mba Dian pernah mempertanyakan ke rumah sakit enggak kok ujug-ujug ada yang ke rumah dan bilang bayi tertukar?" tanya Rosi.

"Pernah, pada saat mediasi yang kita dipanggil ke sana. Kita sempat nanya 'kok alamat saya bisa keluar ya?' Pihak rumah sakit hanya diam dan permohonan maaf saja," pungkas Hartono.(*)