Find Us On Social Media :

Dihajar Palu dan Paving Blok, Pria Cleaning Service yang Tewas Misterius di Gresik Cuma Punya 3 Tetangga, Teman Menginap Jadi Sorotan

Ilustrasi pembunuhan di Gresik, korban dihajar menggunakan palu dan paving blok

Gridhot.ID - Seorang cleaning service berinisial AS (30) di Gresik ditemukan tewas di rumahnya dalam kondisi mengenaskan.

Dikutip Gridhot dari Tribun Gresik, korban ditemukan di dalam kamar di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Gresik.

Jasad korban ditemukan pada pukul 02.00 WIB.

Kondisi korban bersimbah darah saat ditemukan para saksi. Korban ditemukan dalam kondisi penuh luka dan ada pisau menancap di mulutnya.

Diketahui hanya sepeda motor korban yang hilang di lokasi kejadian.

Polisi yang mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, kasus kematian seorang cleaning service berinisial AS (30) masih diselidiki jajaran Polres Gresik.

AS yang bekerja di sebuah rumah sakit di Surabaya ditemukan tewas di kamarnya pada Selasa (28/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Jasad korban telah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik untuk proses autopsi.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan memastikan AS tewas dibunuh setelah ditemukan luka di kepala akibat benda tumpul.

Baca Juga: Tersangka Ternyata Tak Pernah Betah di Dalam Rumah , Kamar Tempat Istrinya Dicor Buat Anak-anaknya Menangis Tak Jelas

Luka di kepala diakibatkan oleh pukulan palu dan paving blok yang diduga dilakukan oleh pelaku.

"Pada bagian kepala mengalami luka akibat benda tumpul. Kematiannya kurang lebih 18 jam sejak dievakuasi di RSUD Ibnu Sina Gresik," katanya.

AKP Aldhino Prima Wirdhan menambahkan, pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat sekitar pukul 01.30 WIB.

Setelah dicek, benar ada jasad laki-laki, dengan kondisi luka tusuk di mulut menggunakan pisau dapur.

“Ada pisau dapur menancap di mulut korban," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dan autopsi masih berlangsung.

Satreskrim Polres Gresik sedang melakukan pemeriksaan kepada saksi-saksi.

Sementara ini, sudah ada tiga saksi yang diperiksa.

“Dua saksi kakak dan adik korban, satu saksi tetangga korban. Kakak korban yang melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gresik,” tegasnya.

Sedangkan barang bukti yang diamanakan berupa pisau, palu dan paving blok.

Barang bukti akan uji laboratorium forensik Surabaya.

Baca Juga: Yosef Dipenjara, Arighi Harus Cari Duit Sendiri Demi Sesuap Nasi untuk Mimin, Abi Pilih Nganggur Selama Hal Ini Belum Selesai

Sosok Korban

Korban yang berinisial AS (30) tinggal sendiri di dalam rumah berukuran 6 x10 meter.

Tetangga korban, Subakir (62) menyebut AS sering membawa teman lelaki.

AS keluar rumah untuk bekerja, kemudian pulang langsung menutup pagar.

Lokasi rumah korban cukup sepi. Hanya memiliki tiga tetangga berderet.

Selebihnya tanah kosong. Jarak rumah AS dengan jalan raya kurang lebih 4 kilometer dari Jalan Raya Menganti.

"Korban ini orangnya memang tertutup. Sering bawa teman laki-laki, kalau masuk rumah korban juga pakai helm teropong, jadi tidak keliatan wajahnya," ujar Subakir.

Korban ini tinggal sendirian, tapi sering bawa teman laki-laki. Saat kejadian, Subakir tidak mendengar adanya teriakan atau lainnya. Saat itu dia sedang tidur bersama cucunya.

"Saya kira sampai saat ini juga tidak pernah dengar ramai-ramai atau lagi bertengkar. Beberapa temannya juga ada yang pernah menginap di sini. Kadang ada temannya itu yang pakai tatto," kata dia.

Subakir melihat korban bersama temannya di dalam rumah sejak dua hari lalu. Hanya itu yang dia tahu.

Hingga akhirnya pada Selasa (28/11/2023) dinihari, pintu rumah Subakir diketuk oleh saudara korban yang melihat kondisi korban meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Baca Juga: 6 Jam Gali Lubang Demi Tutupi Kelakuan Sadisnya, Suprio Disebut Tak Menyesal Bunuh dan Cor Jasad Istri di Blitar, Polisi: Biasa Aja Dia

Kemudian pagar rumah korban dalam kondisi terbuka. Sepeda motor korban Honda PCX tidak ada di lokasi.

"Kalau perampok, gembok pagarnya pasti rusak, ini tidak ada yang rusak," kata Subakir.

(*)