Setelah dipecat, Edhy kemudian pergi ke Jakarta dan ditinggal di rumah temannya bersama teman-temannya yang lain.
Dari sinilah Edhy kemudian kenal dengan Prabowo Subianto yang merupakan sahabat dari teman Edhy.
Edhy kemudian dibiayai oleh Prabowo untuk meneruskan pendidikannya sambal berlatih silat.
Edhy memulai karier politiknya di 2005 dengan aktif berorganisasi di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan HKTI.
Di tahun 2007, Edhy kemudian mendirikan perusahaan jasa keamaanan, PT Garuda Security Nusantara dan menjabat menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Ketua Umum DPP Gerindra, Prabowo Subianto.
Edhy dipercaya menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra sejak 2012.
Lalu ia terpilih kembali menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Dapil Sumatera Selatan I setelah memperoleh 75,186 suara.
Pada periode 2009-2014, Edhy bertugas di Komisi VI DPR-RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi dan bumn.
Di 2014-2019, Edhy bertugas menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPR-RI yang membidangi pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.
Riwayat karier
- Ketua Koperasi Swadesi Indonesia tahun 2009-2015
- Ketua Percepatan Pengadaan Log PT Kertas Nusantara, tahun 2007-2009
- Komisaris PT Kiani Lestari tahun 2007-2015
- Direktur Utama PT Garuda Security Nusantara tahun 2005-2015
- Direktur PT Alas Helau tahun 2004-2015
- Direktur Utama PT Tusam Hutani Lestari tahun 2004-2015
- Komisaris PT Swadesi Dharma Nusantara tahun 2000-2004
- Asisten Direktur Utama PT Nusantara Energi tahun 1998-2004
(*)