Find Us On Social Media :

Dipukul Pakai Kursi Plastik Berkali-kali, Ayah di Mojokerto Ini Meregang Nyawa di Tangan Putri Kandungnya, Kondisi Kejiwaannya Terkuak

Siti Nur Azizah (35) menganiaya ayah kandungnya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia

"Itu dipukul pakai kursi sekitar jam tiga kurang. Kalau penyebab bertengkar saya kurang tahu, tapi memang ada riwayat (Pelaku) sering melakukan kekerasan ke orang tuanya," tandasnya.

Mengutip tribunjateng.com, Siti Nur Azizah (35) ternyata memiliki catatan kriminal kelam di masa lalu sebelum membunuh ayah kandungnya sendiri.

Hal itu mengindikasikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan.

Catatan kriminal itu diungkap tetangga pelaku di Mojokerto.

Dari keterangan warga setempat, pelaku yang akrab disapa Azizah itu sudah lama mengalami gangguan kejiwaan bahkan sempat berobat ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, di Kabupaten Malang, pada Oktober 2022 lalu.

Tisia Andayani istri dari Ketua RW03 Kelurahan Wates, mengatakan sebelum kejadian ayah dibunuh putri kandung itu, pelaku sempat dibawa oleh keluarganya ke RSJ Lawang.

Pelaku juga mendapat perawatan kejiwaan di RSJ selama dua pekan.

Namun karena terkendala biaya oleh pihak keluarga yang bersangkutan dibawa pulang dan tidak kembali berobat.

"Jadi (Pelaku) dibawa ke Lawang 17 Oktober 2022 itu cuma dua minggu jarak dari kepulangannya."

"Terus kan di rumah, harusnya kan obat jalan terus lha itu cuma sekali saja, setelah itu tidak ada karena tidak ada biaya," jelasnya di lokasi kejadian, Kamis (30/11/2023).

Ia mengaku pengobatan Azizah berasal dari dana iuran sukarela dari warga setempat yang prihatin dengan kondisi tetangganya itu.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang Masuk Babak Baru, Yosef Gaspol Ajukan Praperadilan, Polisi: akan Lebih Menyempurnakan Proses..

Biaya awal pengobatan terkumpul dari warga sekitar Rp.650 ribu.

"Jadi saya sama bu RT keliling ke warga dapat Rp.650 ribu untuk biaya pengobatan, buat menyewa mobil berangkat ke sana (RSJ) Lawang."

"Kalau sakitnya itu indikasinya sudah lama semenjak (Pelaku) kuliah," bebernya.

Pelaku sering melakukan kekerasan terhadap keluarganya. Bahkan orangtuanya, ibu kandungannya pernah dibanting di atas meja kaca.

"Kalau itu memang sering kekerasan, sama anaknya juga begitu pernah dikurung di kandang ayam. Dulu pernah ibunya dibanting makanya dibawa ke rumah sakit Lawang (RSJ)," ucap Tisia.

Menurut dia, indikasi pelaku mengalami gejala gangguan kejiwaan sudah terlihat sejak yang bersangkutan di bangku kuliah.

"Mulai kuliah sebenarnya sudah kelihatan, kalau diajak Ngomong jarak setengah jam sudah tidak sambung," pungkasnya. (*)