Find Us On Social Media :

Adu Tembak Satgas Damai Cartenz dan KKB Papua di Intan Jaya Tak Terelakkan, Pangdam Cendrawasih: Tak Mungkin Patung Yesus Meledak!

Tampak rumah yang dibakar kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya

Pertama, mengenai isu patung Tuhan Yesus yang akan didirikan oleh aparat TNI di Sugapa disebut berisi bom. Izak pun membantah isu yang beredar mengenai pembangunan patung Yesus berisi bom.

Izak menuturkan bahwa pembangunan patung Yesus oleh Yonif 330/TD sebagai wujud kecintaan kepada masyarakat di tempat tugasnya.

“Isu itu sengaja disebarkan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab, apalagi pembangunan patung Yesus yang digagas Yonif 330/TD itu sebagai wujud kecintaan kepada masyarakat di tempat tugas,” kata Mayjen Izak di Jayapura, Rabu (24/1/2024).

Izak menambahkan bahwa sebelumnya prajurit dalam penugasan di wilayah Intan Jaya juga telah melakukan kegiatan teritorial serupa. Misalnya, Yonif 328/Dirgahayu yang membangun Patung Salib di Gereja Antiokia.

Selanjutnya, batalyon pengganti yaitu Yonif 305/Tengkorak yang membangun gereja di Kampung Mamba, serta Yonif 330/TD yang akan membangun Patung Yesus.

"Tidak mungkin Patung Yesus itu berisi bom yang sewaktu-waktu akan meledak dan membunuh masyarakat Sugapa," ucap Mayjen TNI Izak.

Karena isu yang beredar tersebut, kata Izak, Pemda Intan Jaya pun akhirnya menghentikan pembangunan patung tersebut.

Tak hanya itu, Pangdam XVII /Cenderawasih menyebut selain penolakan pembangunan patung Tuhan Yesus, isu yang beredar hingga membuat situasi memanas karena adanya penolakan operasional kawasan penambangan Blok Wabu.

Padahal, lanjut Izak, lokasi penambangan tersebut hingga kini belum digarap karena Pemda Intan Jaya dan Pemprov Papua Tengah tidak mengeluarkan rekomendasi.

Karena itulah, masyarakat diminta untuk tidak mudah terprovokasi. Sebab, apabila kawasan penambangan itu beroperasi terlebih dahulu ada sosialisasi ke masyarakat.

"Mari kita jaga keamanan di daerah hingga Papua Tanah Damai terwujud dan tidak ada lagi pertumpahan darah," ujar Izak Pangemanan.

(*)