Find Us On Social Media :

Sisa-sisa Racun Tak Ditemukan di Organ Internalnya, Terungkap Penyebab Asli Kematian Wanita Asal Fakfak yang Ditemukan Membusuk di Tanjung Priok

Sesosok mayat wanita ditemukan di dalam peti kemas kosong di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2024).

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu, geger penemuan mayat seorang perempuan dalam peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (16/1/2024).

Belakangan terungkap identitas mayat perempuan tersebut.

Pun polisi berhasil mengungkap dugaan penyebab kematian jasad tersebut.

Dilansir dari tribunjakarta.com, HG, wanita yang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipastikan bukan merupakan korban pembunuhan.

Hasil penyelidikan menunjukkan, HG dipastikan meninggal dunia secara alami.

Ia diduga kekurangan oksigen ketika berhari-hari tinggal dalam peti kemas.

"Kami sudah lakukan upaya autopsi, penyebab kematian saat ini, kematian yang sifatnya normal," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna Narayana, Jumat (26/1/2024).

Ngurah menjelaskan, HG meninggal secara alamiah yang berarti tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Begitupun pada organ internal HG, polisi tidak mendapati sisa-sisa racun maupun senyawa lainnya.

HG diduga meninggal karena kehabisan oksigen ketika berada di dalam peti kemas tersebut dalam kurun waktu yang lama.

"Tidak ada tanda kekerasan, tidak ada tanda tulang patah, atau goresan dan sayatan. Kondisi tidak ada racun dalam lambung dan tak ada senyawa lainnya. Meninggal secara alami," ungkap Ngurah.

Baca Juga: Teka-teki Penemuan Mayat Wanita Dalam Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Kontainer Ternyata Dikirim dari Kota Ini

Identitas mayat tersebut berhasil terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama sekitar 10 hari sejak 16 Januari 2024.

Bekerjasama dengan tim forensik di RS Polri Kramat Jati, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok melakukan penyelidikan secara mendalam menggunakan metode-metode ilmiah, termasuk dengan pemeriksaan sidik jari.

Hasilnya, didapati bahwa mayat wanita tersebut berinisial HG, warga Kabupaten Fakfak, Papua.

"Sementara ini inisial HG, keseharian aktivitasnya berkegiatan di sekitar wilayah pelabuhan Fakfak," kata Ngurah.

Ngurah mengatakan, polisi sudah menelusuri perjalanan peti kemas tersebut dan mendapati data bahwa kontainer itu sempat berada di Fakfak sebelum dibawa ke Surabaya lalu ke Jakarta.

Dalam proses penyelidikan, polisi juga menerima laporan dari warga di Fakfak terkait anggota keluarganya yang hilang.

"Dari penyelidikan, ada seorang keluarga dari Fakfak melaporkan temuan soal anggota keluarga yang hilang," kata Ngurah.

"Kami telusuri, bandingkan foto, dokumen keluarga dengan mayat. Dari beberapa tanda, rambut, aksesoris gelang dan kulit, itu ada beberapa kemiripan. Kami berhasil temukan identitas, atas nama HG kurang lebih usia 50-60 tahun," paparnya.

Adapun mayat tersebut semula ditemukan oleh pekerja bongkar muat yang hendak memasukkan barang ke dalam peti kemas, Selasa (16/1/2024) pagi sekitar pukul 9.30 WIB.

Pekerja bongkar muat pun langsung melaporkan penemuan itu kepada sekuriti yang kemudian diteruskan ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Priok.

Di sekitar mayat itu ditemukan barang-barang seperti tas berisi pakaian, botol air mineral kosong, hingga plastik berisi gula.

Baca Juga: Terungkap Peti Kemas Berisi Mayat Wanita di Tanjung Priok Berasal dari Surabaya, Tak Ada Tanda Kekerasan dan 3 Saksi Diperiksa

Polisi langsung mengirimkan jenazah wanita tersebut ke RS Polri Kramat Jati dan setelah 10 hari penyelidikan akhirnya identitasnya terkuak.

Sementara itu, melansir Kompas.com, polisi mengungkap perkembangan kasus penemuan jasad wanita tanpa identitas di dalam peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2024).

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krisnha menyebut tak tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh jasad saat ditemukan.

"Dari pengamatan kami, kemarin juga ada beberapa saksi yang ikut lihat, secara kasat mata sejauh ini belum ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," kata Krisnha saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2024).

Saat ini, jasad perempuan tersebut berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan masih harus menjalani otopsi guna penyelidikan lebih lanjut.

"Makanya kami menunggu nanti proses dari visum atau otopsi luar dan dalam. Saat ini jenazah ada di RS Polri yang mana dibantu oleh teman-teman dari Inafis Polda maupun Puslabfor Polri ya," ungkap Krisnha.

Periksa tiga saksi

Polisi memeriksa tiga saksi berkaitan dengan kasus ini.

"Saksi sudah kami periksa tiga. Saksi pertama yang membuka peti kemas tersebut, kemudian petugas keamanan bongkar muat peti kemas tersebut, dan pihak pengurus pemilik kontainer," ucap Krisnha.

Saat ini, Polres Pelabuhan bekerja sama dengan Polda Metro Jaya masih terus melakukan upaya identifikasi jasad tersebut.

"Jadi proses kematian masih kami dalami. Untuk mencari tahu penyebab kematian, atau sudah berapa lama kondisi mayat tersebut didalam kontainer itu," lanjutnya.

Baca Juga: Petugas Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Priok Tak Ada yang Kenali Ciri-cirinya, Jasad Wanita dalam Peti Kemas Diperkirakan Tewas dalam Waktu Ini

Ciri-ciri

Berdasarkan hasil identifikasi, korban adalah perempuan paruh baya beperawakan sedang dengan tinggi 150-160 sentimeter berusia sekitar 50 tahun.

Rambut yang ditemukan pada jasad perempuan tersebut bentuknya ikal dan kulitnya kecoklatan.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan sejumlah barang bukti yang berada di sekitar jasad.

"Kami juga temukan ada satu buah tas selempang, yang berisi dua buah baju dan pakaian dalam. Kemudian di sekitar mayat ditemukan satu botol air mineral yang sudah kosong. Dan kami temukan kertas karton atau beberapa lembar uang Rp 5000 satu lembar, dan beberapa uang receh," tutup Krisnha.(*)