Find Us On Social Media :

Jam 3 Sore Masih Bisa Kirim WhatsApp, Remaja Ini Tersesat Saat Mendaki Sendirian di Bukit Paniisan Gunung Pancar, Begini Kondisinya Saat Ditemukan

Seorang pendaki tersesat di Bukit Paniisan via Gunung Pancar, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor,

Sementara itu, di malam hari, pencarian akan lebih sulit dan berbahaya karena terhalang kegelapan dan hanya bisa mengandalkan senter dan cahaya bulan.

2. Membawa alat navigasi sendiri

Sebelum berangkat, persiapkan alat navigasi, seperti peta maupun Global Positioning System (GPS).

Jangan sampai melupakan dua benda tersebut saat melakukan solo trekking, karena tanpanya seseorang bisa mudah tersesat.

Selain membawa alat navigasi, pastikan terlebih dahulu sudah bisa membaca peta dan mengoperasikan GPS dengan baik.

Akan sangat berisiko sekali ketika seseorang berani melakukan solo trekking tanpa guide, tapi buta arah dan juga tak menguasai navigasi.

3. Membawa alat komunikasi

Selama trekking di alam bebas, pastinya akan sulit mendapatkan sinyal untuk berkomunikasi.

Untuk tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain, wajib membawa walkie talkie atau handy talkie (HT).

HT diketahui merupakan sebuah alat komunikasi yang bisa digunakan untuk berbicara dengan dua orang atau lebih dengan memanfaatkan gelombang radio.

“Bawa juga Handy Talkie (HT) yang sudah terhubung sama pihak basecamp (BC),” ucap Toif.

Baca Juga: Berburu Mustika di Tempat Keramat, 16 Pendaki Gunung Gede Pangrango Tersesat Lupa Arah, Begini Kondisinya saat Ditemukan

Membawa HT yang telah terhubung dengan basecamp di sekitar lokasi trekking, akan bermanfaat, apalagi kalau sampai terjadi hal yang tak diinginkan.

Tim penyelamat bisa segera tahu dan datang untuk memberikan bantuan. (*)