Find Us On Social Media :

Kena Tipu Hampir Rp 1 Miliar, Ini Kronologi Penipuan Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Pengurus Sempat Tolak Ratusan Takjil

Dua pengusaha katering asal Sukoharjo, Jawa Tengah jadi korban penipuan pesanan katering fiktif untuk Masjid Sheikh Zayed Solo.

Gridhot.ID - Dua pengusaha katering asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah menjadi korban penipuan pesanan katering fiktif untuk Masjid Sheikh Zayed Solo.

Sebanyak 800 menu buka puasa dan 400 takjil dikirim setiap hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo.

Namun hingga setelah lebaran, terduga pelaku berinisial E tidak membayar hingga pengusaha katering merugi hampir Rp 1 miliar.

Pengurus masjid sempat menolak

Direktur Operasional Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat menjelaskan, bahwa orderan katering itu bukan dari Masjid Sheikh Zayed.

Melainkan orderan dari pihak luar yang mengaku sebagai sedekah selama bulan Ramadhan 2024.

Ia menceritakan, makanan buka puasa itu tiba saat awal Ramadhan 2024 pada waktu sahur dan berlanjut buka puasa.

"Awalnya pas sahur. Kan kita tolak karena tidak ada orang. Yang mendistribusikan siapa, itu juga darimana tidak jelas," cerita Munajat pada Jumat (19/4/2023).

Tak berhenti di situ, makanan dari katering itu kembali tiba keesokan harinya menjelang berbuka sebelum adzan magrib berkumandang.

"Besoknya mereka kirim pas buka. Tetap kita tolak. Tapi mereka memaksa dengan alasan itu shodaqoh. Kebetulan yang antar (terduga pelaku) E itu," katanya.

Kemudian pengurus sempat menerima adanya ratusan paket berbuka dan takjil itu.

Baca Juga: Pingsan di Kantor Polisi, Selebgram Ini Jadi Tersangka Kasus Penipuan Rp 5,8 Miliar, Duit Korban Dipakai untuk Foya-foya

Namun, sempat menanyakan kembali kepihak katering soal kualitas makanan.

Setiap harinya, pihak katering itu mengirimkan 800 menu buka puasa dengan rincian 400 kardus makan dan 400 takjil.

"Kalau nanti ada makanan yang kualitasnya jelek akan jadi masalah. Yang kedua, jangan-jangan nanti minta bayaran. Tapi waktu itu dia jawabnya ini sudah dibayar. Shodaqoh dari hamba Allah. Namanya shodaqoh masak kita tolak," paparnya.

Sementara itu, terkait mekanisme pengelola menu berbuka puasa di Masjid Sheikh Zayed Kota Solo, dia mengatakan mengunakan sistem lelang dengan masa kontrak 3 hari berulang.

Maka dari itu dia menegaskan bahwa, kasus penipuan katering dengan pelaku E, tidak berkaitan dengan pihak Masjid Sheikh Zayed Solo.

"Kita sudah punya sistem order makanan. Kita kan lelang terbuka. Kontraknya pun tiap tiga hari. Kita cek semua, nama dan catering itu tidak ada. Tidak pernah melakukan pendaftaran. Kita dirugikan karena mengatasnamakan Masjid Zayed saat pesan katering itu," paparnya.

Terduga pelaku orang yang dikenal

Adapun kedua pengusaha yang menjadi korban berinisial SP dan KSW.

Terduga pelaku berinisial E merupakan menantu dari SP, warga Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Sedangkan, KSW merupakan teman sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) terduga pelaku E.

KSW merupakan warga Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.

Baca Juga: Kim Hawt Resmi Dipolisikan, Eks Manajer Mendiang Vanessa Angel Diduga Lakukan Penipuan, Begini Kronologi Versi Korban

Korban SP bercerita kejadian ini bermula saat menantunya mengaku mendapatkan pesanan makanan menu buka puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Total 800 paket, dengan rincian 400 kotak makan dan 400 takjil. Kemudian orderan itu dibagi dengan KSW.

"Mendapatkan orderan 800 paket. Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000 dan takjil Rp 15.000," kata SP saat di Mapolresta Solo, Jumat (19/4/2024).

Lebih lanjut, setiap harinya dia dan anaknya mengirimkan menu berbuka puasa ke Masjid Sheikh Zayed Kota Solo.

Setiap minggunya pada bulan Ramadhan, dia diminta untuk mengirimkan nota pembayaran.

Dia dijanjikan akan dibayar pada tiga hari kemudian. Namun, selama akhir pembayaran itu tidak dikirimkan.

"Saya percaya, dari masjid, dari E. Dia juga sering keluar masuk masjid. Percaya adanya kerja samanya itu," ujarnya.

Korban terlilit utang

Pengusaha katering, KSW mengaku terlilit utang karena penipuan ini lantaran sudah kehabisan dana untuk modal sehingga berutang.

"Modal saya itu berjibaku utang ke pasar, tetangga. Di situ minta jatuh temponya sebelum lebaran, tapi saya belum bisa melunasi," kata KSW di Mapolresta Solo pada Jumat (19/4/2023).

Dia berharap mendapatkan pembayaran dari pengirimannya untuk menutup utang-utangnya.

Diketahui, total kerugian yang harus ditanggung bersama sebesar Rp 960 juta.

Baca Juga: Tipu Jessica Iskandar Rp 9,8 Miliar, Christoper Stefanus Akhirnya Ditangkap di Thailand, Istri Vincent Verhaag: Orang Fasik Akan Binasa

(*)