Tsunami tipe ini pernah terjadi saat Gunung Pelee, Martinique pada 8 Mei 1902.
Baca Juga : Panik Hingga Turun ke Jalan Akibat Kabar Tsunami, Warga Anyer: Cari Berita yang Bener
Saat itu aliran piroklastik Gunung Pelle yang meluncur dan menuruni lereng akhirnya sampai ke Teluk Naples, mendorong muka laut dan menghasilkan tsunami.
"Volcanogenic tsunami akibat longsor atau pun aliran piroklastik umumnya akan menghasilkan tinggi gelombang yang lebih kecil dibandingkan dua penyebab sebelumnya, namun bisa sangat merusak dan berbahaya karena tidak didahului oleh surutnya muka air laut, seperti yang terjadi di Selat Sunda tadi malam," katanya.
Namun hal tersebut masih perlu dilakukan penelitian dan pendalaman lebih lanjut.
"Diperlukan penelitian lebih lanjut buat memastikan penyebab utama Tsunami di Selat Sunda," tutupnya.
Baca Juga : Ifan Seventeen Lihat Jenazah Komedian Aa Jimmy yang Meninggal Akibat Terjangan Tsunami Banten
Tsunami di perairan Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 luka-luka, dan 28 orang hilang.
Sementara itu kerusakan fisik meliputi: 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, dan 350 kapal-perahu rusak.
(*)