"Akumulasi erupsi setelahnya mengeluarkan material vulkanik yang terkumpul di sekitar kawah sehingga bagian barat-barat daya Gunung Anak Krakatau kembali muncul ke atas permukaan air seperti yang terlihat pada citra tanggal 9 Januari 2019.
Baca Juga : Sudah Dinyatakan Berstatus Siaga, Letusan Gunung Anak Krakatau Tiba-tiba Berhenti Sama Sekali
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP, Sutopo Purwo Nugroho dalam cuitannya.
Ia membalas cuitan dari James Reynold dengan memberikan sedikit penjelasan.
"Perubahan morfologi Gunung Anak Krakatau yang begitu cepat. Pascalongsor bawah laut (22/12/2018) menyebabkan kawah berada di bawah permukaan laut. Namun pada 9/1/2019 bagian barat-barat daya yang sebelumnya di bawah permukaan laut, saat ini sudah di atas permukaan laut," tulis Sutopo Purwo Nugroho.
Pasca tsunami Selat Sunda, Gunung Anak Krakatau masih sering kali mengalami erupsi berkali-kali hingga statusnya naik menjadi siaga level III pada 27 Desember 2018 lalu.
Akun Twitter @EarthUncutTV berhasil mendokumentasikan kondisi penampakan terkini Gunung Anak Krakatau.
Dalam unggahan tersebut memperlihatkan perubahan Gunung Anak Krakatau yang cukup signifikan.
Baca Juga : Pasca Meletus, Tinggi Gunung Anak Krakatau Menyusut dari 338 MDPL Jadi 110 MDPL
Puncak kawah Gunung Anak Krakatau banyak yang hilang.