"Kami percaya ini adalah anak paus yang mungkin telah bepergian dengan induknya dan mungkin tersesat atau terpisah selama siklus migrasi antara kedua benua" katanya.
Para peneliti mengatakan, karena tidak ada alasan jelas mengapa paus itu bisa meninggal, maka hanya otopsi yang dapat mengungkap penyebab kematian tersebut.
Lebih lanjut, Emin menambahkan:
"Kami mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa kami dapatkan dan mengidentifikasi tanda dan luka di tubuhnya untuk melihat apakah ia tertangkap jaring atau tertabrak perahu".
Para ilmuwan juga berencana untuk membedah bangkai paus tersebut dan mengumpulkan sampel parasit yang ada di dalam tubuh paus tersebut untuk dikirim ke laboratorium. (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Komentar