"Mereka telah memilih untuk menjadikan Selandia Baru sebagai rumah mereka, dan itu adalah rumah mereka. Mereka adalah kita," ujarnya pasca kejadian.
Kondisi orang-orang pasca penembakan massal di Selandia Baru.
Baca Juga : Kesaksian Warga di Sekitar Lokasi Penembakan di Kota Utrecht, Belanda
Komentarnya pun didukung oleh pemimpin oposisi Simon Bridges.
"Kami mendukung dan mendukung komunitas Islam Selandia Baru," katanya.
"Tidak seorang pun di negara ini yang hidup dalam ketakutan, tidak peduli ras atau agama mereka, politik atau kepercayaan mereka," imbuhnya.
Baca Juga : Lilik Abdul Hamid, Sosok Taruna Berprestasi STPI Korban Penembakan di Masjid Christchurch
Kini Perdana Menter Jacinda Ardern benar - benar mengutuk kelakuan para teroris yang sudah menumbuhkan kecemasan di negaranya.
Dilasir Gridhot.ID dari Kompas.com (19/3/2019), Jacinda Ardern berpidato dihadapan parlemen dan bersumpah tidak akan pernah menyebut nama teroris penyerang dua masjid di Christchurch.
Berpakaian serba hitam, perdana menteri berusia 38 tahun itu membuka pidatonya di parlemen dengan sapaan khas umat Muslim. "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga damai, kebaikan, dan berkah Allah bersama Anda semua," sapa Ardern.
Bayang - bayang kekejaman teror masih menghantui umat Muslim di Christchurch pasca kejadian penembakan
"Dia (pelaku) akan menghadapi kekuatan penuh hukum Selandia Baru," janji Ardern kepada seluruh warga negara Selandia baru.