Ardern juga berjanji dia akan "menghilangkan" pria yang telah menghilangkan 50 nyawa itu.
"Dia mencari banyak hal dari aksi terornya, salah satunya adalah ketenaran," ujarnya sambil menggambarkan pelaku.
"Itulah sebabnya Anda semua tak akan pernah mendengar saya menyebut namanya. Dia adalah teroris. Dia penjahat. Dia ekstremis. Namun dia, saat saya berbicara, akan menjadi orang tanpa nama," tambah Ardern.
Baca Juga : Kisah Pengguna Jalan, Saksikan Tragedi Pilu Penembakan di Masjid Christchurch
"Saya mohon kepada Anda semua, suarakan nama mereka yang kehilangan nyawa ketimbang nama orang yang mengambil nyawa mereka," tegasnya.
Pidato Ardern ini dilaksanakan bersamaan dengan datangnya puluhan keluarga korban tewas untuk menunggu upacara pemakaman korban.
Prosesi pemakaman korban pun mengalami keterlambatan jauh dari batas usia kematian dalam tradisi Islam.
Hal ini dikarenakan proses identifikasi dan dokumentasi forensik yang memakan waktu yang tak sebentar.