Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Langsung Peluk Ayahnya yang Tumbang Tertembak di Masjid Christchruch, Putra Zulfirmansyah: Wake Up Daddy, Allah Bersama Kita

Dewi Lusmawati - Jumat, 22 Maret 2019 | 10:13
Zulfirmansyah bersama putranya jadi korban pembantaian di Masjid Christchurch
Newshub/Facebook Zulfirmansyah

Zulfirmansyah bersama putranya jadi korban pembantaian di Masjid Christchurch

Laporan reporter Gridhot.ID, Dewi Lusmawati

Gridhot.ID -Suasana duka masih menyelimuti negara Selandia Baru atas teror penembakan yang menyerang Masjid di pusat kota Christchurch yang menewaskan setidaknya 50 orang.

Kejadian memilukan terjadi di 2 masjid kota Christchurch, Selandia Baru pada hari ini, Jumat (15/3/2019).

Empat pelaku penembakan masjid Christchurch yang terdiri dari 3 pria dan satu wanita berhasil diamankan.

Baca Juga : Meski Senjatanya Berlisensi Legal, Branton Tarrant Justru Menggunakannya untuk Membantai Jamaah Salat Jumat Masjid Christchruch

Sementara itu satu pelaku pria telah ditetapkan menjadi tersangka.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengonfirmasi pelaku yang ditangkap adalah seorang pria berumur 28 tahun bernama Branton Tarrant asal Grafton, Australia.

Branton Tarrant mengklaim sebagai teroris yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Juga : Tunjukkan Solidaritas Pada Korban Pembantaian Masjid Christchruch, Wanita Selandia Baru Kompak Kenakan Hijab Pada Hari Jumat

Usai melancarkan aksi kejinya ia pun berhasil diamankan dan mulai menjalani proses pengadilan.

Brenton Tarrant
Deccan Chronicle

Brenton Tarrant

Baca Juga : Curahan Hati WNI Usai Pinjami Uang Billy Syahputra di Jepang: Saya Bukan Mau Cari Sensasi

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Couriermail 15 Maret 2019, Pasca peristiwa penembakan tersebut, dikabarkan ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban aksi brutal penembakan di Masjid Selandia Baru.

Enam warga negara Indonesia diketahui berada di dalam Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru saat insiden penembakan terjadi.

Baca Juga : Kondisi Terkini Rumah Terduga Teroris di Sibolga, Polisi Temukan Tubuh Istri Abu Hamzah Hancur Berserakan

Hal tersebut dinyatakan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi kepada wartawan di Indonesia melalui sejumlah media.

"Tiga warga negara Indonesia berhasil melarikan diri dan sudah bisa melakukan kontak," ujarnya.

Isi manifesto yang ditulis sang teroris dibalik teror penembakan Jamaah Masjid Al Noor di Selandia Baru
Gridpop - Newshub

Isi manifesto yang ditulis sang teroris dibalik teror penembakan Jamaah Masjid Al Noor di Selandia Baru

Sementara itu, dikutip dari Antaranews 15 Maret 2019, dua korban teror penembakan di Masjid Al Noor Kota Christchurch Selandia Baru berasal dari Sumatera Barat yakni Zulfirmansyah dan anaknya berisial M yang masih berusia 2 tahun.

Baca Juga : Bantai Jamaah Sholat Jumat Masjid Christchurch Secara Membabi Buta, Satu dari 4 Pelaku Penembakan Adalah Perempuan

Kakak kandung korban, Hendra di Padang, Jumat (15/3/2019), berharap adik kandungnya dan anaknya dapat selamat setelah terjadi penembakan tersebut.

Ia mengatakan Zulfirmansyah sempat mengalami koma karena tubuhnya terkena peluru di beberapa bagian tubuhnya.

"Kami minta doa agar adik saya dapat selamat dari masa kritisnya,"katanya.

Sementara anak Zulfirmansyah, terkena tembakan di kakinya dan membuat kondisi kejiwaannya terguncang karena shock.

Ia mengatakan adiknya dan keluarga berpindah ke Selandia Baru sejak Januari 2019 karena ada pekerjaan di sana.

Baca Juga : Nasi Cadong, Makanan Sehari-hari Vanessa Angel di Balik Jeruji Besi yang Bikin Bibi Ardiansyah Meradang

"Adik saya seorang seniman, sebelum pindah ke sana dia dan keluarga berdomisili di Yogyakarta," kata dia.

Hendra juga mengatakan bahwa anak Zulfirmansyah yang juga jadi korban dalam insiden tersebut terluka di tangan dan kakinya.

"Adik saya kondisinya sudah mulai stabil namun belum sadar, sementara anaknya kondisinya juga mulai membaik," kata dia di Padang, Jumat malam.

Ia mengatakan keduanya dalam perawatan medis di salah satu rumah sakit di daerah tersebut.

Baca Juga : Salahkan Imigran Muslim Atas Insiden Penembakan Masjid Chirstchurch, Senator Australia Dilempar Telur oleh Seorang Remaja

Selain itu adiknya telah melalui operasi pengangkatan peluru yang ada di tubuhnya, untuk detail jumlah peluru yang bersarang di tubuh korban, dirinya tidak mengetahui hal tersebut.

"Saya mendapat info, paru-parunya bocor karena peluru namun telah melalui masa kritis," kata dia

Sedangkan anaknya kondisinya juga mulai membaik meskipun kaki dan tangannya terkena tembakan.

Baca Juga : Saksi Sebut Pernah Melihat Pria Mirip Branton Tarrant di Sekitar Masjid Christchurch, Seminggu Sebelum Insiden Pembantaian

Kabar terbaru mengenai kondisi Zulfirmansyah kembali disampaikan oleh pihak keluarga di Indoensia.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari Antara Kamis (21/3/2019).

Zulfirmansyah bersama putranya yang masih balita.
Facebook Zulfirmansyah

Zulfirmansyah bersama putranya yang masih balita.

Yulierma, kakak Zulfirmansyah yang menjadi korban penembakan massal di Cristchurch, Selandia Baru, mengatakan adiknya menceritakan sempat meminta anaknya diam saat terjadi penembakan di masjid ketika shalat Jumat itu.

Baca Juga : Berjuluk 'Egg Boy', Will Connolly Pilih Sumbangkan Semua Uang Donasi untuk Keluarga Korban Pembantaian Christchurch Daripada Perkaya Diri

"Anaknya sempat memekik, lalu Zul bilang ke anaknya agar diam, tidak usah takut, Allah bersama kita," kata dia saat jumpa pers yang diadakan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Ia mengatakan Zulfirmansyah kemungkinan melakukan hal itu agar anaknya yang baru berusia dua tahun tidak menjadi sasaran penembak bila diketahui masih hidup.

Zulfirmansyah sendiri mendapat banyak luka tembak di bagian dada, tangan, dan kakinya.

Namun, dia masih sempat memikirkan keselamatan Rois, anaknya.

Baca Juga : Lakukan Aksi Solidaritas Pasca Pembantaian Masjid Christchurch, Pria Inggris Berdiri di Depan Masjid Selagi Warga Muslim Salat

"Rois lalu mendekat ke pelukan ayahnya. Kepada ayahnya, dia bilang 'wake up, Daddy. Allah bersama kita'. Bayangkan anak umur dua tahun bisa berbicara seperti itu," tutur Yulierma sambil mengusap air matanya.

Yulierma mengatakan saat ini beberapa keluarga akan memberikan penguatan kepada istri dan anak Zulfirmansyah dengan datang ke Selandia Baru, difasilitasi ACT.

"Istrinya warga negara Amerika Serikat yang seorang mualaf perlu dikuatkan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari perjuangan Islam yang dilakukan Zulfirmansyah," katanya.

Baca Juga : Tangan dan Kakinya Tertembak di Masjid Christchurch, Putra Zulfirmansyah yang Masih Berusia 2 Tahun Kini Telah Stabil

ACT memberangkatkan empat orang anggota keluarga ke Selandia Baru untuk menengok Zulfirmansyah yang menjadi korban penembakan massal di Christchurch.

"Zulfirmansyah harus segera bertemu keluarga. Dia sudah menjalani dua kali operasi dan kondisinya sudah semakin membaik," kata Wakil Presiden Senior ACT N Imam Akbari.(*)

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x