Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mengenal Sosok Mahasiswa Indonesia dalam Proyek Apollo NASA, Berkatnya Neil Armstrong dapat Mendarat di Bulan

Seto Ajinugroho - Sabtu, 30 Maret 2019 | 15:24
Misi Apollo NASA ke Bulan, ada peran mahasiswa Indonesia dalam keberhasilan proyek antariksa ini.
Washington Post

Misi Apollo NASA ke Bulan, ada peran mahasiswa Indonesia dalam keberhasilan proyek antariksa ini.

Gridhot.ID - Dunia penerbangan berdecak kagum ketika pemuda bernama Bacharuddin Jusuf Habibie menemukan cara agar pesawat lebih aman ketika terbang.

Pak Habibie mengungkapkan Teori Habibie temuannya dimana sambungan antar badan, sayap dan dudukan mesin pesawat ternyata gampang retak kemudian patah.

Ia lantas menemukan cara bagaimana agar hal tersebut tidak terjadi dan hasil pemikirannya itu dijuluki Crack Progression.

Namun siapa sangka bukan hanya pak Habibie saja ilmuwan Indonesia yang tersohor di luar negeri.

Baca Juga : Suami Tega Gunduli Istrinya Sendiri, Ia Juga Hendak Menelanjangi Pasangan Hidupnya Itu di Hadapan Tamu Pesta

Sebut saja ada Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo penemu sekaligus pemegang hak paten antena mikrostrip dimana benda itu digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit.

Ada lagi nama Suharyo Sumowidagdo si penemu 'Partikel Tuhan', Hairiah Kurniatun, Suryadi Ismadji, Ferry Iskandar dan masih ada banyak lagi.

Salah satu ilmuwan yang mengharumkan nama Indonesia di luar negeri hingga gegara temuannya menjadikan Neil Armstrong dapat mendarat di bulan adalah Giri Suseno Hadiharjono (1941-2012).

Pria kelahiran Surakarta, 5 Januari 1941 ini ialah lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kemudian mendapat beasiswa S2 ke Amerika Serikat tepatnya di University of Kentucky, Lexington dan setahun setelahnya ia pindah ke University of Michigan di Ann Arbor.

Memang sudah pintar dari sononya, sembari kuliah Giri bekerja dengan dosen pembimbingnya, Prof. Charles Lipson.

Baca Juga : Viral, Fenomena Kemunculan Air Terjun Secara Misterius Buat Heboh Warga

Pekerjaan yang dilakukan Giri tak main-main, masih berstatus mahasiswa pascasarjana ia diajak oleh Lipson melakukan analisis terhadap kemampuan material dalam menerima beban dari getaran.

Rupanya hasil penelitiannya itu bakal digunakan untuk membuat Apollo Space Craft, proyek antariksa ambisius NASA tahun 1960-an untuk membawa astronot keluar angkasa dengan tujuan pendaratan di bulan!

Secara tak langsung Giri memberikan sumbangsih besar kepada NASA khususnya ke Neil Armstrong karena tanpa temuannya astronot itu tak dapat menginjakkan kaki di bulan dan berseloroh "That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind." ("Satu langkah kecil bagi seorang manusia namun Satu lompatan besar bagi umat manusia")

"Beliau sedang mengerjakan proyek dari Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) untuk meneliti sifat-sifat kelelahan (fatigue properties) pada material,” tulis Giri di buku biografinya, Bermula dari Nol, Banda Aceh sampai Los Palos.

"Belakangan baru saya ketahui bahwa material itu digunakan dalam pesawat ruang angkasa Apollo Space Craft," tambahnya.

Apollo Spacecraft
NASA

Apollo Spacecraft

Baca Juga : Terlanjur Mendekam di Penjara Selama 42 Tahun, Sepasang Paman dan Keponakan Ternyata Sama Sekali Tak Bersalah

Bahkan ketika Giri sudah lulus S2 dan bergelar MSME (Master of Science in Engineering-Mechanical Engineering) pada Juli 1966, Lipson mati-matian menahannya agar tetap di Amerika Serikat.

Bahkan Lipson bakal membiayai semua tanggungan hidup Giri di negeri Paman Sam plus gaji sangat besar senilai 9.000 dolar AS per bulan saat itu.

Biografi Giri Suseno
Wikipedia

Biografi Giri Suseno

Namun Giri tetap menolak, baginya kembali ke Tanah Air dan memberikan sumbangsih ilmunya kepada bangsa sendiri lebih penting dari nilai angka-angka uang.

"Beliau sampai bilang bahwa saya sudah gila."

"Ditawari gaji yang jauh lebih besar tidak mau, malah mau hidup dengan gaji kecil. Profesor Lipson berujar, 'Either you are dumb or crazy' (entah Anda bodoh atau gila)," tulis Giri.

Usai kembali ke Indonesia, Giri langsung jadi dosen ITB.

Sempat juga ia menjadi wakil pak Habibie di Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) serta Menteri Perhubungan merangkap Menteri Pariwisata di akhir masa Orde Baru. (Seto Aji/Gridhot.ID)

Source :Kompas.com Bermula dari Nol, Banda Aceh sampai Los Palos.

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x