Setiap hari, Zhang Yajun bakal bangun sekitar pukul 04.00, dan secara hati-hati membawa kandang bambu berisi 76 ekor merpati balap.
Kandang bambu itu bakal dimasukkan ke dalam van, di mana Zhang bakal membawanya ke tempat sejauh 200 km dari apartemennya di Beijing, dan melepaskannya.
Baca Juga : Sukses Usaha 'Sang Pisang', Kini Kaesang Pangarep Kembangkan Bisnis Kuliner 'Ternak Kopi'
Zhang tengah melatih burung dara miliknya guna bersiap menyongsong musim balapan yang bakal digelar Oktober dan November mendatang.
Karena itulah sempat muncul laporan penjualan merpati balap asal Belgia bernama Armando seharga 1,4 juta dollar AS, sekitar Rp 19,7 miliar, kepada penawar China.
Armando yang disebut sebagai Lewis Hamilton-nya merpati balap itu merupakan burung dengan kemampuan terbang jarak jauh yang mumpuni.
Baca Juga : Ajaib, Seekor Kucing Bernama Poppy Keluar dalam Keadaan Hidup Setelah Tergiling Mesin Cuci
Tidak heran jika sempat terjadi perang tawar-menawar di antara dua kolektor China.
Zhang berkata hobi itu sangatlah melelahkan, namun jika sudah terlanjur terjun, akan membuat ketagihan.
Balapan burung dara pertama kali tercatat di akhir era Dinasti Ming, yakni antara 1368 hingga 1644.
Sejak balapan itu populer, burung dara Eropa pun mulai didatangkan ke China.