Baca Juga : Perusakan Tanah Makam, Sejumlah Nisan Hangus Terbakar di Pemakaman RS Bethesda Yogyakarta
Namun sejak era Qing berakhir pada 1912, kegiatan tersebut dilarang karena penguasa saat itu takut jika ada organisasi yang berniat menggulingkan mereka.
Pelarangan itu berlangsung sekitar dua dekade hingga 1930-an di mana balap merpati diperbolehkan kembali, disusul pembentukan asosiasi peternak di seluruh kota.
"Meski Eropa mungkin menjadi tempat lahirnya balap merpati, China menjadi negara populer bagi olahraga itu dengan banyak uang yang dipertaruhkan," kata Sun.
Baca Juga : Seorang Bocah Manfaatkan Lampu Trotoar untuk Belajar, Ada Cerita Mengharukan di Baliknya
Para pembalap biasanya ada yang menyertakan merpati andalan mereka ke klub untuk dilatih secara kolektif atau seperti Zhang, pelatihan mandiri.
Setiap hari balapan tiba, truk berisi burung dara aduan dibawa berpulihan kilo untuk dilepaskan.
Mereka bakal terbang secepat mungkin hingga ke rumah mereka.
Sang pemilik kemudian bakal memindai melalui perangkat elektronik yang terhubung dengan sang burung.
Baca Juga : Gegara Lahap Ayam Kentucky, Seorang Ibu Tega Setrika Kulit Kedua Anaknya Sampai Melepuh
Data dari perangkat itu akan sampai ke panitia balapan, yang bakal mengunggah nama pemenang balapan ke internet, dan membayar uang hadiah kepada sang pemilik.