Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Jawab Tantangan TKN Jokowi-Ma'ruf untuk Buka Instrumen Penghitungan Suara, BPN Prabowo-Sandi: Kami Sedang Mengumpulkan C1

Siti Nur Qasanah - Selasa, 23 April 2019 | 15:29
Prabowo saat deklarasikan kemenangannya di Pilpres 2019
Kompas.com/GARRY LOTULUNG

Prabowo saat deklarasikan kemenangannya di Pilpres 2019

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga rupanya masih enggan menanggapi tantangan dariPerhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf untuk memaparkan data real count Pilpres 2019 terkait dengan kemenangannya.

Dilansir GridHot.ID dari Kompas.com, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan, BPN melakukan real countPipres 2019 yang dipusatkan di Kantor DPP Gerindra, Jakarta.

Hal itu dikatakan Andre menanggapi tantangan dari Presepi dan TKN Jokowi-Maruf Amin yang meminta BPN terbuka soal penghitungan internal yang dilakukan.

Baca Juga : PDI Perjuangan Terang-terangan Tantang Kubu Prabowo untuk Pamerkan Soal Instrumen Penghitungan Suara

Menurut Andre, saat ini BPN masih mengumpulkan formulir C1 di seluruh Indonesia.

"C1 kami dikumpulkan dari seluruh Indonesia di DPP Partai Gerindra. Kami yang kerja banyaklah," kata Andre.

Namun, Andre mengaku tak tahu pasti berapa banyak yang terlibat dalam penghitungan di internal BPN.

Baca Juga : Mayat Pria Tanpa Kepala di Temukan dalam Ember di Tangerang, Polisi Lakukan Penyelidikan

Berdasarkan hitungan real count BPN, pasangan Prabowo-Sandiaga unggul dibandingkan Jokowi-Maruf. Hasil ini berbeda dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga yang menunjukkan sebaliknya.

Andre Rosiade, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN

Andre Rosiade, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

BPN menuding hasil hitung cepat lembaga survei tak bisa dijadikan pegangan dan tidak independen.

Diwartakan oleh Antaranews Senin (22/4/2019), koordinator juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan pihaknya saat ini masih fokus mengawal rekapitulasi suara yang ada dalam form C1 plano, agar tidak terjadi kecurangan.

"BPN Prabowo-Sandiaga fokus mengawal C1, dan kami sedang mengumpulkan banyak sekali fakta (kecurangan) yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif (TSM)," kata Dahnil di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta.

Baca Juga : Sebut Pelaporan Erin Taulany Atas Kasus Pencemaran Nama Baik Terlalu Berlebihan, Mbah Mijan: Kalian Pikir Prabowo Itu Siapa?

Dia menilai situasi yang "panas" di masyarakat pasca-pencoblosan suara disebabkan masyarakat melihat adanya kecurangan yang sifatnya "TSM" dan kalau pelaksanaan Pemilu berjalan jujur dan adil maka tidak akan ada masalah.

Menurut dia, BPN Prabowo-Sandiaga terus bekerja memastikan akumulasi suara Prabowo-Sandi terakumulasi dengan benar dan akan menyampaikan fakta-fakta dugaan kecurangan Pemilu yang berlangsung secara TSM.

"Silakan saja TKN Jokowi-Maruf melakukan analisis hasil 'real count' kami, itu artinya mereka sangat peduli dan khawatir. Namun yang pasti, kami sedang proses pengumpulan C1, jadi ketika mereka menganalisa, mau menggunakan data mana," ujarnya.

Baca Juga : 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia Karena Kelelahan, Komisioner KPU Sebut Masih Ada Kemungkinan Jumlahnya Bertambah

Selain itu Dahnil mengomentari terkait banyak imbauan berbagai pihak agar terjadi rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019.

Dia menilai rekonsiliasi dilakukan kalau terjadi konflik, namun saat ini tidak ada konflik, yang ada adalah perdebatan terkait perbedaan hasil.

"Perdebatan itu biasa saja dalam setiap kompetisi. Jadi rekonsiliasi itu bisa dilakukan kalau ada konflik, ini tidak ada," ucapnya. (*)

Source :ANTARA Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x