Pasalnya, jika Sriah kumat maka ia akan merusak barang-barang seisi rumah serta mengambil barang-barang milik tetangganya.
"Tangan dan kakinya kami rantai saja masih dapat merusak atap genteng," ujarnya.
Dijelaskan Suparmi, anaknya beberapa tahun yang lalu sudah pernah dirawat di RSJ Lawang.
Baca Juga : Bernama Insan Setiawan, Salah Satu Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka Berhasil Diidentifikasi
Namun, karena tidak memiliki biaya lagi,Sriah dipulangkan dan sekarang dirawat di rumah dengan kondisi dirantai.
"Kalau ada petugas yang mau membawa ke rumah sakit lagi, kami tak keberatan. Karena sejak sering mengamuk, petugasnya sekarang jarang datang lagi," jelasnya.
Sementara Suliono, relawan yang menemukan kasus pasung yang menimpa Sriah berharap aparat terkait segera melakukan tindakan dengan membawa penderita ke rumah sakit jiwa.
ApalagiSriah telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat 1 di Puskemas Ngadi.
Baca Juga : Seorang Nenek 69 Tahun Tembak Kepala Suaminya Hingga Tewas Karena Kecanduan Nonton Film Porno
Mengutip dari laman unpad.ac.id, diungkapkan Prof. Suryani, gangguan jiwa merupakan salah satu penyakit yang sedang dan menjadi trend global.
Secara global, 1 dari 4 orang menderita gangguan jiwa, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.