Kemenangan gemilang di Pilkada Talaud 2013 silam membuat PDIP merekrutnya sebagai kader.
Bahkan PDIP memercayakan posisi penting sebagai Ketua DPC PDIP Talaud.
Sempat ‘mesra’ dengan PDIP, Bupati SWM akhirnya berserteru dengan partai berlambang banteng ini, puncaknya Agustus 2017 Bupati Sri dipecat sebagai kader PDIP.
Baca Juga : 4 Fakta Pelemparan Bom Molotov ke Rumah Wakil Ketua KPK, Ada Botol Air Mineral Berisi Cairan Berwarna Biru
Alasannya, adalah karena Bupati Sri Wahyumi menyarankan masyarakat Talaud memasang bendera Filipina sebagai protes terhadap pembangunan yang tidak dilakukan di daerahnya.
Usut punya usut, hal ini rupanya merupakan ancaman Sri Wahyumi karena pemerintah yang tak memeperhatikan soal jalan rusak di daerahnya.
Pernyataan Sri Wahyumi ini kemudian dinilai tidak nasionalis oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.
Baca Juga : Dua Pimpinan KPK Diteror, Rumahnya Dilempari Bom Molotov dan Dikirimi Tas Berisi Paku
Sehingga pihaknya sengaja mencopot jabatan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPD) Partai PDIP yang dipegang Sri Wahyumi kala itu.(*)
Source | : | Facebook,kompas,Tribun Manado |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar