Ia juga menjelaskan, musibah yang menimpa Aditya bermula saat ada konvoi massa pergurusan silat dari PSHT yang mencari kelompok PSHW.
Namun, kelompok PSHW tidak ada kemudian masa yang menghancurkan tugu.
Saat berada di lokasi untuk mengamankan, Aditya dikeroyok.
"Kalau motifnya masih kami gali dan cari," kata Uri.
Mantan Kapolres Pati ini meminta pimpinan dua perguruan pencak silat itu dapat mengendalikan anggotanya di lapangan.
Apalagi masing-masing perguruan pencak silat yang memiliki pemimpin dan pengurus yang sudah dituakan.(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Nicolaus |
Editor | : | Seto Ajinugroho |
Komentar