Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Pengumuman hasil Pemilu 2019 telah diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Selasa 21 Mei 2019 dini hari.
Pasangan 01 Jokowi - Maaruf dinyatakan menang atas Pemilu 2019.
Dibalik pengumuman resmi tersebut, ternyata situasi panas politik yang belakangan ini dikabarkan semakin menjadi jadi.
Baca Juga: Buka Pelatihan AI Academy, BaBe Berhasil Tarik Minat Perhatian Pelajar Kota Malang
Isu people power yang akan akan dilaksanakan pada 22 Mei 2019 untuk menolak hasil Pemilu 2019 benar-benar benar terjadi.
Ribuan massa memenuhi depan kantor bawaslu untuk melakukan demonstrasi.
Pihak kepolisian pun bersenjata lengkap diturunkan untuk siap berjaga jaga akan adanya aksi bentrokan dari massa.
Pada awalanya, demonstrasi masih berjalan dengan tertib.
Namun, pada pukul 21.30 WIB saat polisi mencoba membubarkan massa justru timbul bentrokan.
Negosiasi sempat dilakukan antara petus kepolisian dengan Tokoh Masyarakat.
Namun negosiasi tersebut berlangsung alot dan tak menemui titik terang.
Hingga pada akhirnya kericuhan tak terelakan lagi.
Hingga pukul 01.00 WIB Rabu (22/5/2019) massa justru semakin beringas.
Petugas kepolisian pun terpaksa melepaskan tembakan gas air mata ke arah massa.
Massa juga bahkan sempat melemparkan percikan api yang diduga berasal dari petasan yang dibawa.
Bahkan massa juga sempat melemparkan batu hingga beling kaca kearah petugas kepolisian.
Berdasarkan tayangan langsung Kompas TV, nampak beberapa orang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Hal ini lantaran mereka diduga melakukan aksi provokasi antara pendemo dengan kepolisian.
Baca Juga: Kejar Pelaku Pencurian Motor yang Nyamar Jadi Tukang Cuci Kendaraan, Polisi Alami Patah Tulang
Bentrokan masih terjadi hingga pagi hari 22 Mei 2019.
Ricuh juga terjadi di Jalan KS Tubun, Jakarta Pusat.
Dilansir Kompas.com (22/5/2019), aksi saling serang antara massa dan pihak kepolisian pun menimbulkan kerusakan pada beberapa titik di sekitar lokasi.
Baca Juga: Lama Diam, BJ Habibie Beri Pesan Menyentuh Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 22 Mei
Beberapa rumah warga, bangunan fasilitas umum dan alat transportasi rusak akibat bentrokan.
Seperti dilaporkan dari akun Twitter Kompas TV, massa yang dipukul mundur dari Tanah Abang bergerak ke Asrama Brimob dan melakukan pengrusakan.
Sebuah video menampilkan Asrama Brimob di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, dibakar massa, Rabu (22/5/2019) pagi.
Api terlihat melahap habis bangunan Asrama Brimob.
Beberapa kendaraan polisi dan pos penjagaan juga tak luput dari kobaran api
Beberapa petugas kepolisian yang mencoba mengamankan juga menjadi korban amukan massa.
Batu dan bom molotov digunakan massa untuk menyerang pihak kepolisian.
Baca Juga: Kepincut Lelaki Lain Saat Main Game PUBG, Seorang Istri Nekat Ceraikan Suami
Kaca asrama Brimob terlihat pecah dan polisi masih berupaya memadamkan api dengan water canon.
Padahal dalam Asrama Brimob tersebut tak hanya dihuni para anggota Brimob, melainkan juga ada sanak keluarga anggota yang tinggal dalam asrama.
Hal itu dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter @wariman yang memposting sebuah cuitan pada 22 Mei 2019.
Disebutkan bahwa Asrama Brimob ternyata juga dihuni oleh keluarga Polisi, seperti anak dan istri.
Sementara itu, berdasarkan info terbaru dari Kompas.com, akhirnya Asrama Brimob yang sempat dibakar masa sudah berhasil dipadamkan.
Imbas dari bentrokan ini Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, Rabu (22/5/2019) pagi.
Baca Juga: Tak Terima 20 Anggotanya Ditangkap, Geng Motor Jabodetabek Tantang Balik Polisi
Jalan KS Tubun dari dan menuju Palmerah tak bisa dilintasi kendaraan. Polisi mengarahkan kendaraan untuk memutar balik.
Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Antara, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan meyakini massa aksi di Bawaslu yang sempat melakukan provokasi pada aparat dan rusuh, berbeda dengan massa yang melakukan aksinya pada siang hari.
"Ini berbeda dari massa yang siang. Ini memang sengaja mau rusuh," kata Harry di depan Bawaslu RI, Jakarta, Selasa Malam.
Ke depannya pihak kepolisian, kata Harry, akan menyelidiki massa aksi tersebut berasal dari mana.
"Ini sedang kita mau dalami siapa mereka," ujar Harry.
Beberapa orang terlihat diamankan dan digelandang oleh anggota kepolisian dari Sabhara dan Brimob ke Gedung Bawaslu untuk selanjutnya dibawa ke Mapolda Metro Jaya.
"Saya belum tahu jumlahnya berapa yang diamankan. Selanjutnya kami bawa ke Mapolda Metro Jaya," ujar Harry.(*)