Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sempat Ditangguhkan Kerjasamanya Pada Tahun 1998, Indonesia Kini Berharap Kopassus Bisa Kembali Mengikuti Pelatihan di Amerika Serikat

None - Sabtu, 01 Juni 2019 | 03:37
Satuan Kopassus TNI Angkatan Darat
KOMPAS.com/Kristian Erdianto

Satuan Kopassus TNI Angkatan Darat

GridHot.ID - Baru-baru ini, Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan melakukan kunjungan ke Indonesia, Kamis (30/5/2019).

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu pun menerima kunjungan pelaksanaan tugas Menteri PertahananAS Patrick Michael Shanahan.

Pada kesempatan tersebutRyamizard menyampaikan harapannya agar unit pasukan khusus Indonesia, Kopassus, dapat kembali menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kapolri Rilis Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Pengamat Intelejen: Semacam Menggiring Opini

"Kementerian Pertahanan telah mengirim surat kepada Kongres AS, berharap Kopassus dapat kembali mengikuti pelatihan di Amerika Serikat. Semoga dalam waktu dekat," ujar Ryamizard dalam konferensi pers bersama dengan Shanahan di Jakarta, Kamis (30/5/2019).

AS telah menangguhkan kerja sama dengan militer Indonesia, termasuk unit Komando Pasukan Khusus pada 1998, menyusul laporan adanya pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pasukan tersebut.

Penangguhan kerja sama tersebut didasarkan Hukum Leahy 1997, yang ditulis oleh Senator Patrick Leahy.

Baca Juga: Terpaksa Bayar Rp 3.3 Juta untuk Ganti Rugi Reservasi Bukber yang Tak Dihadiri Teman-temannya, Teja: Kalian Dzolim!

Aturan tersebut melarang bantuan militer AS kepada pasukan keamanan negara asing yang melakukan pelanggaran berat HAM dengan impunitas.

Namun pada 2005, AS telah mencabut larangan kerja sama dengan militer Indonesia, kecuali Kopassus.

Barulah pada 2010, AS mengumumkan bakal kembali melanjutkan kerja sama militer dengan Kopassus tahap demi tahap, menyusul reformasi dalam unit tersebut.

Organisasi HAM internasional telah menuding Kopassus terlibat dalam serangkaian pelanggaran hak asasi manusia pada akhir 1990-an, yakni saat reformasi 1998 dan referendum Timor Timur pada 1999.

Baca Juga: Emosi Jiwa Warungnya Jadi Viral Karena Dianggap Kemahalan, Bu Anny: Pembeli Tak Tahu Terimakasih!

Sebelumnya diberitakan, ada sejumlah hal yang dibahas Ryamizard dengan Shanahan selama kunjungannya ke Indonesia.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Pelaksanaan tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Michael Shanahan
KOMPAS.com/Haryantipuspasari

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Pelaksanaan tugas Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick Michael Shanahan

Pertama, membahas kerja sama peningkatan kapasitas melalui forum dialog, kunjungan pejabat, latihan, dan pendidikan.

Kemudian soal peningkatan kerja sama di bidang industri pertahanan, di antaranya melalui program perdagangan dan pengalihan senjata (Defense Trade and Arms Transfers/DTAT).

Baca Juga: Tak Terima Diputus Cinta, Pemuda Sebarkan Video dan Foto Tak Senonoh Mantan Pacarnya di Facebook

Juga akan dilakukan survei bawah laut untuk preservasi kerangka kapal perang dan jenazah tentara Amerika di wilayah Perairan Indonesia.

Kedua pihak turut membahas masalah penyelesaian konflik Laut China Selatan, di mana Indonesia mendukung penyelesaian secara damai dan menghormati secara penuh proses diplomatik dan hukum sesuai dengan hukum internasional.

Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Shanahan dalam rangkaian tur ke empat negara di Asia.

Dari Jakarta, Shanahan kemudian bertolak ke Singapura pada Kamis sore untuk menghadiri Dialog Shangri-La, sebuah forum pertahanan yang akan dilangsungkan selama tiga hari.

Baca Juga: Tanggapi Kasus Ancaman Pembunuhan Terhadap Fadli Zon, Moeldoko: Suka Ngarang Beliau Itu!

Dari Singapura, Shanahan bakal melanjutkan kunjungannya ke Jepang dan Korea Selatan. (Agni Vidya Perdana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjabat Menhan AS ke Jakarta, Indonesia Ingin Kopassus Bisa Kembali Ikut Pelatihan di Amerika"

(*)

Source :Kompas.com

Editor : Grid Hot





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x