Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Tahan Lihat Putrinya Menderita Karena Kanker, Dokter Wanita Pilih Habisi Nyawa Buah Hatinya Sendiri

Candra Mega Sari - Sabtu, 08 Juni 2019 | 20:22
Ilustrasi pembunuhan dan penyiksaan.
NDTV.COM

Ilustrasi pembunuhan dan penyiksaan.

Sementara pengacaraMehrnaz Didgar, Jef Vermassen memohon hukuman kliennya ditangguhkan.

Baca Juga: Minta Usut Tuntas Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional, Akademisi: Tepat Jika Polisi Panggil Amien Rais!

"Pembunuhan anak adalah satu-satunya kejahatan yang dilakukan karena cinta," ujar Jef Vermassen.

Diketahui, Eline terkena kanker tiroidsejak iaberusia tujuh tahun dan dilaporkan sangat membebani hidupnya.

Tak hanyaEline, sang ibu Mehrnaz Didgar pun merasa tertekan terkait kanker yang diderita putrinya.

Baca Juga: Caleg di Sragen Tewas Dibunuh oleh Seorang Dosen Wanita, Pelaku Masukkan Racun Tikus dalam Kapsul Obat Diare Korban

Mehrnaz Didgar menerima hukuman lima tahun pernjara karena membunuh putrinya Eline.
Mirror via Warta Kota

Mehrnaz Didgar menerima hukuman lima tahun pernjara karena membunuh putrinya Eline.

Dalam pembunuhan tersebut, Mehrnaz Didgar membawa pulang obat dari rumah sakit tempatnya bekerja, Universitas Leuven.

Obat itu kemudian Mehrnaz Didgar gunakan untuk obat Eline.

Setelah itu,Mehrnaz Didgar mencekik Eline dengan kantong plastik di atas mulut dan hidungnya selama lima belas menit.

Baca Juga: 3 Tahun Berlalu, Sosok Suami Wayan Mirna Salihin Hilang Bak Ditelan Bumi Pasca Istrinya Tewas Diracun Kopi Jessica Wongso

Setelah membunuh putrinya, Mehrnaz Didgar menelepon temannya dan memberi tahu apa yang telah ia lakukan.

Source : Warta Kota miror.co.uk

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x