Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Penetapan tersangka sekaligus dalang dibalik kerusuhan 21 dan 22 Mei telah diumumkan Polri
Melansir dari siaran Kompas TV pada Selasa (11/6/2019), pihak kepolisian telah membuka secara blak-blakan siapa saja para tersangkanya dan juga motif dibalik kerusuhan.
Setelah secara blak-blakan membuka siapa dalang dibalik kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019, satu nama seorang ketua lembaga survei yang sebelumnya menjadi target pembunuhan bersama 4 tokoh negara akhirnya terbongkar.
Sosok tersebut adalah Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika.
Sebelumnya diketahui bahwa Yunarto telah dikabarkan menjadi sasaran eksekutor rencana pembunuhan bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
Setelah Yunarto mengetahui bahwa dirinya ternyata juga menjadi salah satu target pembunuhan, ia justru memberikan respon yang tak terduga.
Dalam akun Twitternya @yunartowijata (11/6/2019) mengungkapkan responnya.
"Sama seperti yang pernah saya tulis, sudah tak ada dendam lagi dari saya dan keluarga, baik buat yang jadi perencana ataupun eksekutor.
Dari situasi2 seperti ini saya belajar ttg apa itu kasih, termasuk ketika bisa maafkan yg memusuhi kita.. Ayo terus mencintai Indonesia...," cuit Yunarto.
Ia menulis dalam cuitannya bahwa mengaku sama sekali tidak menyimpan dendam.
Baca Juga: Kuasa Hukum Kivlan Zen Sebut Salah Satu Dalang Kerusuhan 22 Mei Justru Sopir Kliennya
Termasuk juga pihak keluarganya yang juga tak sama sekali menyimpan dendap pada eksekutor rencana pembunuhan itu.
Ia mengaku, dari situasi seperti ini, bisa belajar tentang apa itu kasih.
Kasih, menurutnya, termasuk juga soal memaafkan siapapun yang memusuhi.
Ia juga mengajak para masyarakat untuk terus mencintai Indonesia.
Cuitannya pun di-retweet dan disukai ribuan warganet.
Bahkan, tak sedikit pula yang memberikan dukungan.
Dukungan tersebut datang dari masyarakat maupun juga politisi.
Baca Juga: Identitas Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Satu Perempuan Lima Laki-laki
"Risiko selalu ada dalam bidang apa pun. Jiwa besar, hati lapang, kepala dingin, dan kepasrahan kepada Sang Pencipta adalah obat mujarab untuk "mencegah" dan "mengobati" risiko itu Mas Tok. Salam hormat," tulis akun Twitter @MoelyonovDjalil.
"Setuju Cinta Indonesia tanpa dendam tapi rekonsiliasi hanya ada jika mereka bertobat dan berjanji tidak mengulangi kejahatannya," tambah akun Twitter @haro_arnold.
"Keren bang, tanpa dendam, maju terus Indonesia, dan maju terus quick count Indonesia, Charta Politika," komentar akun Twitter @Ambarwa33781122.
Baca Juga: Pengakuan Pembunuh Bayaran Aksi Kerusuhan 22 Mei, Incar 4 Tokoh Negara dengan Tebusan Ratusan Juta
Salah satu politikus juga menyampaikan dukungan pada Bos Charta Politika ini melalui cuitan di Twitter.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko misalnya, ia bikin cuitan dukungan untuk Yunarto Wijaya.
"Ini sih pembunuhan terencana pada pejabat-pejabat resmi negara. Negara harus mampu membela atau melindungi dirinya (pejabat maupun warganya) dengan hukum!," tulis @budimandjatmiko.
"Halo, @yunartowijaya ...I'm with you... stay strong!.. siapapun yg selama ini merasa keren bersuara lantang, tak pernah setinggi ini risiko yang harus ditanggungnya. Toto, musuh-musuhmu jadi tampak kerdil dengan mulut besar mereka," lanjutnya.(*)