Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Baru-baru ini, seorang ayah berusia 38 tahun dengan tega melempar putrinya dari atap rumah di tengah aksi demonstrasi.
Peeristiwaitu terjadi perkampungan di Joe Slovo, Kwadeshi, Afrika Selatan.
Dilansir GridHot.ID dari mirror.co.uk pada (14/6/2019), ayah tersebut merupakan salah satu penduduk perkampungan Joe Slovo yang juga turut serta dalam aksi demonstrasi bersama warga lainnya.
Aksi demonstrasi dilakukan lantaran tak terima apabila rumah tempat tinggal mereka digusur oleh pemerintah.
Diketahui, tindakan ayah tersebut dalam melempar anaknya terbilang sangat dramatis.
Baca Juga: Bongkar Kehidupan Ranjangnya Bersama Suami, Barbie Kumalasari Mengaku Kewalahan Lakukan Berkali-kali
Dengan hanya memegang kaki sang anak dan menggoyang-goyangnya di udara, ayah tersebut berusaha mengancam petugas yang berjaga di tempat kejadian.
Untuk menyelamatkan sang anak, polisi pun membagi tugasnya menjadi dua.
Ada yang berusaha bernegosiasi dengan ayah tersebut dari atap rumah, dan sebagian lainnya berada di bawah untuk berjaga-jaga.
Proses negosiasi
Benar saja, gagal bernegosiasi, ayah tersebut melepaskan pegangannya dan melempar sang anak ke bawah.
Untung saja, dengan sigap polisi yang berjaga di bawah, berhasil menangkap sang anak malang itu.
Anak itu lalu dikembalikan kepada ibunya.
Usai kejadian, ayah tersebut langsung saja diamankan oleh pihak kepolisian untuk selanjutnya dijatuhi pidana.
Setelah dilakukan pemeriksaan, ayah tersebut rupanya pernah menjalani hukuman penjara sebelumnya.
Ayahtersebut pernah berurusan dengan pihak kepolisan atas masalah KDRT terhadap anak di bawah umur.
Atas tindakannya, hakim menjatuhinya hukuman penjara satu tahun yang kemudian ditangguhkan menjadi lima tahun dengan denda sebesar 265 poundsterling atau setara Rp 4,8 juta rupiah. (*)