"Awal 2017 saya ditelepon oleh sesama dosen yang ngajar di Cirebon 'Pak Qomar ada kesempatan jadi rektor' saya merasa bagaimana bisa, saya belum selesai doktornya," ucap Nurul Qomar saat ditemui di kawasan Jatiwaringin Pondok Gede Jakarta Timur, Minggu (30/6/2019).
"Dia bilang 'udah ke sana aja, ketemu dulu, karena di Umus membutuhkan figur rektor yang kebetulan kosong' diangkutlah saya ke sana, diminta bukan melamar, dipinang lah," ungkapnya.
Setelah tiga kali melakukan pertemuan dengan pihak kampus, Nurul Qomar baru bertemu dengan Muhadi Setiabudhi, ketua yayasan padapertemuan ketiga.
"Pertemuan sekali, dua kali, ke tiga kali bertemu dengan ketua Yayasan pak Haji Muhadi Setiabudi, pemilik Universitas Muhadi Setiabudi Brebes," beber Nurul Qomar.
Baca Juga: Anti Manja, Annisa Pohan Lakukan Hal Tak Terduga Saat Orderannya Ditolak Driver Ojol
"Tanpa uji kelayakan, tanpa fit and propertest, tanpa sidang senat untuk menyetujui haji Qomar sebagai rektor," bebernya.
Usai bertemu dengan ketua yayasan Universitas Muhadi Setiabudhi, Nurul Qomarlangsung ditempatkan sebagai rektor.
Saat ituNurul Qomar tak merasa aneh, lantaran menurutnya alasan langsung diterima karena pernah menjabat di Komisi X DPR RI sekaligus seorang publik figur.
Baca Juga: Gus Miftah Akhirnya Buka Suara Soal Kabar Sunat Deddy Corbuzier
"Saya menilai mungkin saat itu beliau melihat saya sebagai mantan komisi X DPR RI dan publik figur," tuturnya.