Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tak Lagi Bisa Jual Ikan Karena Lapaknya Digusur Pemda, Nelayan Sikka: Anak-anak Kami Makan Batu dan Pasir Pak

Nicolaus - Rabu, 03 Juli 2019 | 13:44
Pengecer ikan basah menggelar jualan di halaman kantor DPRD Sikka,Kota Maumere, Pulau Flores.
POS-KUPANG.COM/ Eginius Moa

Pengecer ikan basah menggelar jualan di halaman kantor DPRD Sikka,Kota Maumere, Pulau Flores.

Ia mengatakan sempat berpindah lokasi untuk berdagang ke Pasar Alok.

Namun, hasil penjualannya sangat minim dibanding dengan di pasar pagi.

Baca Juga: Lolos dari Maut, 2 Orang Pengendara Motor Hampir Diterkam Seekor Harimau Ketika Melitas Jalan Tengah Hutan

Para pedagang menjual barang dagangan di halaman kantor DPRD Sikka, Selasa (2/6/2019).
Kompas.com - Nansianus Taris

Para pedagang menjual barang dagangan di halaman kantor DPRD Sikka, Selasa (2/6/2019).

Selain itu, ia juga mengaku bersama para nelayan lainnya mendapat pengusiran dari sejumlah pedagang yang telah lama berjualan di Pasar Alok.

Seorang pedagang ikan bernama Rudi juga mengatakan kebijakan pemerintah menutup pasar pagi dinilai tak memikirkan dampak bagi masyarakat.

Rudi berharap pemerintah setempat dapat segera menyelesaikan masalah tersebut dengan membuka kembali Pasar Pagi.

Baca Juga: 6 Kambing Milik Warga Tanggerang Selatan Hilang Secara Misterius, Pemilik Hanya Temukan Jeroan dan Bercak Darah di Kandang

"Kami hari ini juga tidak makan, tidak apa-apa. Intinya kami harus mendapatkan jawaban dari DPRD Sikka," kata Rudi.

Melansir dari PosKUpang.com (2/7/2019), Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Sikka, Drs Lukman menanggapi aksi protes para penjual ikan.

“Untuk sementara ini sudah final (penutupan pasar pagi terbatas). TPI dikembalikan kepada fungsinya semula tempat pandaratan ikan,“ kata Lukman.

Lukman menegaskan, aktivitas di TPI hanya bagi nelayan menjual langsung ke Papalele.

Source :Kompas.com Pos Kupang

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x