Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Deretan Fakta Kematian Yunita Maulida, Remaja Putri Berbobot 142 Kg yang Meninggal di RSUD Sidoarjo

Nicolaus - Kamis, 04 Juli 2019 | 10:53
Yuanita Maulidia saat menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo beberapa waktu lalu.
SURYAOnline/m taufik

Yuanita Maulidia saat menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo beberapa waktu lalu.

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Seorang perempuan penderita obesitas asal Tulangan, Sidoarjo, Yunita Maulidia (19) tutup usia pada Rabu (3/7/2019).

Pada pukul 07.45 WIB, Yunita Maulidia pun dinyatakan meninggal dunia.

"Sekitar pukul 07.45 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia. Karena gangguan pernapasan dan jantungnya," kata dokter Syamsu Rahmadi, Wakil Direktur RSUD Sidoarjo.

Baca Juga: 4 Fakta Tukang Bubur Pembunuh Bocah di Bogor, Dari Kecopetan Saat dalam Pelarian Hingga Kesal Diganggu Korban

Melansir dari Surya.co.id (3/7/2019), perempuan yang memiliki berat badan 142 kilogram tersebut menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung dan gangguan pernafasan.

Sebelumnya, Yunita telah mendapatkan perawatan di RSUD Sidoarjo sejak 14 Juni 2019.

Kondisinya sempat dikabarkan membaik pada 25 Juni 2019 dan diperbolehkan pulang.

Baca Juga: Minta 2 Anak Kandungnya Dihukum Adat Usai Jalani Pernikahan Sedarah, Ayah AN dan FI: Masukkan dalam Karung dan Tenggelamkan ke Laut

Namun pada 27 Juni 2019 ia kembali dirawat di RSUD Sidoarjo dalam keadaan tidak sadar.

"Pada Kamis 27 Juli 2019, dia kembali dibawa ke RSUD Sidoarjo oleh keluarganya. Saat datang, langsung dibawa ke UGD karena dalam keadaan tidak sadar," ungkap dokter Syamsu.

Yunita pun kembali mendapatkan perawatan dan kondisinya sempat kembali membaik.

Dalam menjalani perawatan, Yunita dibantu dengan ventilater untuk memperlancar pernafasannya.

Baca Juga: Lari dari Kejaran Polisi karena Langgar Aturan Berkendara, Pria Ini Nekat Menginap di Selokan Selama 24 Jam

Yunita ditemani petugas puskesmas Tulangan, Sidoarjo di ruang Bobo kelas 1, IRNA Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Senin (26/9/2016).
surya/sulvi sofiana

Yunita ditemani petugas puskesmas Tulangan, Sidoarjo di ruang Bobo kelas 1, IRNA Anak RSUD Dr Soetomo Surabaya, Senin (26/9/2016).

Riwayat serangan jantungnya sempat dua kali kambuh selama ia dirawat di ruang ICU.

Namun, pada Rabu (3/7/2019) pagi hari kondisi kesehatannya kembali drop.

Serangan jantung sekaligus gangguan pernafasan yang dialaminya saat itu cukup berat.

Baca Juga: Bandingkan Jokowi dengan Nabi di Facebook, Pegawai Hotel di Bangka Belitung Diciduk Polisi

Akhirnya, penyakitnya itu memaksanya untuk berpulang ke Rahmat Tuhan.

Jenazah Yunita pun segera diproses dan kabar dukanya disampaikan pada pihak keluarga sebelum jenazahnya dipulangkan.

"Tadi pagi kembali ngedrop, kemudian dinyatakan meninggal dunia. Sekitar pukul 07.45 WIB saya diberitahu pihak dokter bahwa Yunita meninggal dunia," jawab Umiyatun, ibunda Yuanita.

Mendengar kabar tersebut, pihak keluarga pun diselimuti kesedihan.

Baca Juga: Video Viral Mobil dan Motor Hilang Secara Tiba-tiba di Sebuah Jembatan Buat Geger Warganet, Ini Penjelasannya

Yunita asyik menonton televisi di ruang perawatan Irna Anak RSUD Dr Soetomo, Selasa (27/9/2016).
surya/pipit maulidiyah

Yunita asyik menonton televisi di ruang perawatan Irna Anak RSUD Dr Soetomo, Selasa (27/9/2016).

Namun demikian, keluarga sudah merasa ikhlas melepas kepergian Yunita.

"Tentu kami sangat kehilangan, tapi kami ikhlas," sambung ibunda Yunita.

Sang ibu pun juga menceritakan bahwa kondisi Yunita tak stabil selama seminggu saat dirawat di ICU.

Baca Juga: Menang Lotre Senilai Rp 14 Miliar, Nenek 80 Tahun Ini Pilih Belikan Beras untuk Dibagi-bagikan

"Kondisinya naik-turun, terkadang kritis dan terkadang normal, Akhirnya pagi tadi ," tandas Umiyatun.

Hal itu juga membuat Umiyatun merasa kasihan dengan sang anak.

Saat masih hidup, Yuanita seperti tersiksa dengan berat badannya.

Selain sakit, juga kerap hanya bisa diam karena kondisi tubuhnya.

Baca Juga: Tak Lagi Bisa Jual Ikan Karena Lapaknya Digusur Pemda, Nelayan Sikka: Anak-anak Kami Makan Batu dan Pasir Pak

"Sekarang dia sudah tiada. Semoga dia tenang dan mendapat tempat terbaik di sisi-NYA," pungkasnya.

Sebelumnya, Yunita juga sempat menjalani perawatan di rumah sakit berkaitan dengan gejala obesitasnya.

Keluarga pasien yang dirawat di Ruang Irna Anak mengajak Yuanita Maulidia berfoto bersama, Selasa (27/9/2016).
surya/pipit maulidiyah

Keluarga pasien yang dirawat di Ruang Irna Anak mengajak Yuanita Maulidia berfoto bersama, Selasa (27/9/2016).

Dari berita yang pernah dirilis, Gridhot.ID berhasil merangkum beberapa fakta hidup Yunita Maulidia saat berjuang melawan obesitasnya.

Baca Juga: Akhir Kisah Dika, Penumpang Ojek Online yang Viral Karena Bayar Driver dengan 1 Kilogram Beras

1. Awal alami obesitas

Menurut ibunya, sebelumnya Yunita tak pernah mengeluhkan sakit meskipun berat badannya terlihat berlebihan.

Gejala awal obesitas pada diri Yunita mulai nampak pada saat ia tiba-tiba mengeluhkan sesak nafas dan mudah lelah saat berjalan.

Ia pun dibawa ibunya untuk periksa ke puskesmas.

2. Beratnya mencapai 80 kilo di umur 12 tahun

Yunita memiliki berat badan 80 kilo saat umurnya masih 12 tahun.

Pola makannya pun awalnya biasa, dua sampai tiga kali sehari.

3. Punya kebiasaan buruk makan cemilan.

Mekipun pola makannya teratur seperti orang biasa, namun Yunita punya kebiasaan buruk makan cemilan.

Umi juga mengakui dalam pola makan cemilan Yunita terbilang buruk.

Berbagai jenis cemilan habis disantap.

Baca Juga: Miris! Bocah 2 Tahun Tewas Mengenaskan Usai Jatuh ke Kandang Buaya Peliharaan Keluarga, Sang Ayah Hanya Dapati Tengkoraknya

Tak hanya sekali dua kali, dia bisa memakan berbagai jenis cemilan sebelum waktunya makan hingga berkali-kali.

Mulai bakso, sosis, creaker snack, dan lain-lain, bahkan setiap minum teh, ia selalu menambahkan gula dengan porsi berlebihan.

4. Jadi pusat perhatian saat dirawat.

Pada saat tahun 2016 lalu, Yunita dirawat di RSUD Dr Soetomo untuk menjalani perawatan diet.

Disana banyak yang mengajak gadis umur 16 tahun asal Sidoarjo ini berfoto bersama

Beberapa orang tua pasien yang dirawat di Ruang Irna Anak, mengajaknya foto bersama.

Baca Juga: Lolos dari Maut, 2 Orang Pengendara Motor Hampir Diterkam Seekor Harimau Ketika Melitas Jalan Tengah Hutan

Ibunda Yunita. Umiati membernarkan jika banyak orang datang untuk foto bersama putri pertamanya itu.

"Udah biasa, banyak dan ada saja yang minta foto. Sebenarnya saya juga capek. Tapi ya sudahlah, selama anaknya tidak terganggu dan rewel," ujarnya.(*)

Source :Surya.co.id

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x