Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Buat Warga Terkejut, Lihat Penampakan Hujan Es di Aceh yang Jatuh Tepat Pada Musim Kemarau

Siti Nur Qasanah - Senin, 08 Juli 2019 | 16:51
Hujan es di Aceh
KOMPAS.com/IWAN BAHAGIA SP

Hujan es di Aceh

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Baru-baru ini terjadi hal yang sedikit langka di Kabupaten Aceh Tengah.

Lima desa di Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah, dilanda huja es pada Minggu (7/7/2019).

Berdasarkan data yang dihimpun Serambinews.com, desa yang terdampak hujan di antaranya adalah Kampung Paya Dedep, Paya Tungel, Jeget Ayu, Jagong Jeget, dan Kampung Bukit Kemuning.

Baca Juga: Bantah Sewa Museum untuk Diklaim Sebagai Rumah Pribadi, Barbie Kumalasari: Pemiliknya Orangtua Angkat Gue

Bongkahan es sebesar biji kelereng yang jatuh dari langit membuat ratusan rumah yang beratap daun dan asbes mengalami kerusakan.

Untuk sementara, jumlah rumah rusak di Kampung Paya Dedep mencapai 181 unit.

“Sedangkan beberapa kampung lainnya masih dalam proses pendataan,” kata Kasun, Staf Kantor Camat Jagong Jeget.

Baca Juga: Isi Chat Soal Berlian 30 Karat Terbongkar, Barbie Kumalasari Minta Hotman Paris Berhenti Giring Opini

Seorang warga Kampung Jeget Ayu, Supri Nurhayati menuturkan, awalnya tidak ada tanda-tanda akan terjadi hujan karena cuaca terlihat cerah.

Namun, cuaca langsung berubah dalam waktu singkat.

"Tiba-tiba terdengar gemuruh petir dan langsung turun hujan es,” kata Supri Nurhayati.

Saat itu, Supri Nurhayati mengaku sedang mengikuti pengajian di salah satu rumah tetangganya, dan langsung pulang karena warga mulai panik.

Baca Juga: Dari Kuli Bangunan Hingga Pesuruh Kapal Ikan, Inilah Deretan Pekerjaan Muhammad Rafdi, Anak Wakil Walikota Tidore yang Tak Mau Gantungkan Hidup Pada Sang Ayah

Menurut Supri Nurhayati, bongkahan es yang jatuh dari langit, rata-rata hampir sebesar kelereng.

Hujan es di Aceh
Foto kiriman warga/Serambinews.com

Hujan es di Aceh

Bahkan, hujan es tersebut membuat sebagian atap rumahnya bolong-bolong dihantam bongkahan es.

“Baru kali ini saya melihat hujan es seperti ini. Esnya banyak dan besar-besar. Malah sempat saya kumpulkan sampai satu ember,” ujarnya.

Baca Juga: Bukan PNS Kaleng-kaleng, Sutopo Purwo Nugroho Raih Sederet Penghargaan Bergengsi Semasa Hidupnya

Dikutip GridHot.ID dari Kompas.com, Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria memberikan penjelasan terkait hujan es di Aceh Tengah yang terjadi saat kemarau ini.

Menurut Zakaria, hujan es biasanya terjadi di satu daerah yang sangat lokal dan dengan durasi yang singkat dengan durasi waktu antara 7 hingga 12 menit, karena syarat terjadinya hujan es itu akibat adanya awan Cumulonimbus (CB) yang sangat susah diprediksi.

"Hujan es sama seperti terjadinya angin puting beliung, keduanya terjadi akibat adanya awan Cumulonimbus (CB)," katanya, Minggu (7/7/2019).

Hujan es terjadi lantaran ada awan CB dengan tinggi dasar awan yang sangat dekat dengan permukaan tanah dan di bawah awan, suhu udaranya sangat dingin.

Baca Juga: Cerita Soal Keterpurukannya di Masa Lalu, Maia Estianty: Ikhlaskan Saja Biar Pengkhianat Sama Pengkhianat

Dengan demikian, awan CB yang merupakan kristal yang mulai jatuh sebagai hujan akibat dorongan angin kencang dari awan CB tidak sempat mencair.

Sehingga, di bawah permukaan awan juga dingin sehingga butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah.

Dijelaskan, hujan es berbentuk bulat sebesar ukuran kelereng atau ukuran jari orang dewasa itu biasa terjadi setahun sekali setiap ada perubahan cuaca. (*)

Source :serambinews.com Kompas.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x